Empat Hal yang Harus Dipersiapkan di Bulan Ramadhan, liputan Ichwan Arif kontributor PWMU.CO Gresik
PWMU.CO – Ada empat halyang harus dipersiapan dalam menjalani bulan Ramadhan disampaikan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik Drs H Muhammad In’am MPdI, Jumat (8/4/22).
Dalam Kajian Ramadhan 1443 H dengan tema Muslim Berkarakter Pondasi Islam Berkemajuan yang diselenggarakan Mugeb Islamic Center Majelis Dikdasmen Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) GKB Gresik di Cordoba Convention Hall SMA Muhammadiyah 10 GKB Gresik (Smamio), dia mengatakan ada empat hal yang harus dipersiapkan.
“Pertama harus diilmoni (diilmui). Ini modal pertama. Segala sesuai tanpa ilmu maka tidak akan menghasilkan yang terbaik, justru malah amburadul,” ujarnya.
Allah mengiangatkan pada kita Surat al-Isra ayat 36, Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.
Ini, lanjutnya menjadi kewajiban ketika akan melakukan apa pun, maka di sana harus dibekali ilmunya. Kajian ini adalah salah satu membekali kita untuk menjadi orang yang berilmu dalam menata hidup dan kehiduapan benar-benar mendapatkan yang lebih baik, terkhusus ketika nanti kita menghadap pada Allah.
Niat kepada Allah
In’am menjelaskan hal kedua adalah niat. Rasulullah mengingatkan pada kita semua, sesungguhkan amalan itu disertai dengan niat dan sesuangguhnya perbuatan setiap orang itu bergantung pada niatnya.
“Bisa jadi orang menunaikan shalat kelihatan secara lahiriyah dia khuusk banget, tetapi siapa tahu di balik itu ada rahasia yang tidak terungkap sehingga Allah mengungkapkan dalam al-Quran, maka celakalah orang-orang yang shalat itu. Siapa yang celaka itu? Dia adalah orang-orang yang lalai apa yang terkandung dalam shalat itu. Mereka hanya targetya hanya ingin disanjung atau dipuji orang lain.”
Dia memaparkan niat harus ditata ulang, termasuk kita saat menunaikan ibadah puasa ini. Faktor niat harus terus kita benahi jangan sampai ketika kita menunaikan ibadah puasa, sudah meninggalkan makan, minum, tetapi niatnya tidak karena Allah.
Iman Faktor Penentu
In’am mengungkapkan, hal ketiga adalah faktor iman. Ini menjadi penentu. Ketika niatnya lurus tetapi imannya tidak lurus maka amalnya menjadi sia-sia.
“Surat al-An’am ayat 82, Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan syirik, mereka itulah orang-orang yang mendapat rasa aman dan mereka mendapat petunjuk.”
Menjaga keimanan harus diperjuangan. Puasa dalam rangkah memperkokoh keimanan kita, menjaga keimanann kita agar keimana kita tidak mengalami kegoncangan.
Amalan sesuai Tuntunan
In’am mengatakan hal terakhir, keempat adalah amalanyang dilakukan sesuai dengan tuntunan. Apapun yang dilakukan kalau tidak sesuai dengan tuntunan, Rasulullah mengatakan apakah yang namanya shalat, puasa, haji, dan lain-lain kalau tidak sesuai dengan tuntunan, maka akan ditolak oleh Allah SWT.
“Shalatnya, wudhunya, puasannya harus kita ilmoni karena dengan ilmu itu, maka InsyaAllah kita bisa mengamalkan secara tepat sesuai dengan tuntunan. Ketika orang mengamalkan tanpa berdasar ilmu, maka kita tidak akan mengerti tuntunannya seperti apa. Jadinya menjadi asal-asalan,” tandanya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni.