Hard Skill dan Soft Skill Guru Harus Selalu Diupgrade, liputan Wulidatul Aminah kontributor PWMU.CO Kabupaten Jember.
PWMU.CO – Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sumbersari menggelar Kajian Ramadhan 1443 H. Kajian yang bertema Menguatkan Sinergi Di Amal Usaha Muhammadiyah dilaksanakan di Aula SD Muhammadiyah 1 (Mutu) Jember dan diikuti seluruh guru dan karyawan SD Mutu Jember, Sabtu (9/4/2022).
Narasumber Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Jember Dr Ir Muhammad Hazmi DESS menyampaikan input sekolah adalah pimpinan, guru, karyawan, siswa, uang dan fasilitas. Untuk memilih Sumber Daya Manusia (SDM) tentunya pelamar harus memiliki hars skill, yang spesifikasinya tentu dilihat dari akademiknya, sesuai bidang keahliannya.
“Untuk hard skill, tentunya bapak ibu guru dan karyawan di SD Mutu Jember ini sudah melalui tahap tersebut,” ungkapnya.
Dosen Universitas Muhammadiyah (UM) Jember ini menambahkan untuk memilih SDM yang kompeten syarat kedua yakni soft skillnya. Kalau di suatu perusahaan, biasanya dilakukan secara tes psikologi, dalam rangka seleksi untuk melihat soft skill.
“Ada penelitian dari Amerika USDA tentang karakter yang disukai perusahaan disana. Ada 27 karakter yang disukai dan dari 27 karakter tersebut hanya 1 karakter hard skill yakni prestasi akademik. Artinya 26 karakter itu adalah soft skill. Sebuah contoh ada wanita cantik namun judes. Nah itu otomatis menurunkan grade cantiknya itu,” ungkapnya.
Terampil Kelola Hard dan Soft Skill
Dalam kajian ini, Pak Hazmi, sapaan akrabnya, memaparkan di negara Prancis, kita akan diberikan sebuah buku tebal yang judulnya Anda Harus Tau. Di buku tersebut berisi tata cara hidup orang Prancis. Seperti bagaimana ketika bertamu, apa yang harus dibawa dan masih banyak lagi.
“Dalam interaksi muamalah seperti ini tidak terlihat adanya masalah personal, yang terlihat hanya kebahagiaan. Itu jika kedua pelakunya terampil menggunakan soft skill, dan itu yang disukai perusahaan di Amerika,” terangnya.
“Kemudian bagaimana dengan kita? Apa yang bisa kita adopsi?” tanya mantan Rektor UM Jember ini.
Hazmi memaparkan jika seseorang memiliki hard skill yang tinggi dan didukung dengan soft skill yang sepadan, maka itulah yang dicari sekolah-sekolah Muhammadiyah. Dan itu pula yang dicari di negara-negara maju saat ini.
Kepribadian Muhammadiyah
Di AUM seperti SD Muhammadiyah 1 Jember ini selain hard skill dan soft skill, pimpinan, guru dan karyawannya direkrut dengan sikap kepribadian Muhammadiyah yang harus diadopsi dan dilaksanakan.
“Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan, yang merupakan sifat umum. Memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah Islamiyah, jadi tidak boleh mencari musuh,” jelasnya.
Selain itu, yang lapang dada, luas pandangan dan memegang teguh ajaran agama Islam. Menurutnya hal ini mudah membacanya namun sulit untuk mempraktikkan lapang dada.
Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan, amar makruf dan aktif dalam perkembangan masyarakat. Dia menjelaskan, sekolah adalah lembaga dakwah, mengajak dalam kebaikan dan mencegah dalam kemungkaran.
“Guru dan karyawan bukanlah benda yang selalu bagus dan indah. Untuk itu harus terus diupgrade hard skill dan soft skillnya. Tentunya dengan diimbangi fasilitasi sarana dan prasarana yang memadai,” tegasnya (*)
Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.