Alam Pikiran Kader Muhammadiyah adalah Dakwah, liputan Alfain Jalaluddin Ramadlan kontributor PWMU.CO Lamongan.
PWMU.CO – Profil Kader dan Nilai Perjuangan Tokoh Muhammadiyah disampaikan Ketua Majelis Pendidikan Kader (MPK) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan Fathurrahim Syuhadi dalam Baitul Arqam AUM Ekonomi BTM Mulia Babat yang diselenggarakan MPK PCM Babat, di SMA Muhammadiyah 1 Babat, Jumat-Sabtu (15-16/4/22).
Kegiatan yang diikuti oleh 27 peserta ini mengambil tema Penguatan Ideologi Muhammadiyah untuk Amal Usaha Muhammadiyah Babat Berkemajuan. Peserta tersebut meliputi dari Pusat Babat 17 peserta, Cabang Sekaran 4 peserta, Cabang Pangkatrejo 3 peserta, dan Cabang Paciran 3 peserta.
Kader Penentu Bangsa
Di awal materi Fathurrahim Syuhadi menyampaikan, kader adalah penentu masa depan Persyarikatan dan amal usaha Muhammadiyah (AUM). Kader bisa diartikan bagian yang terpilih dan yang terbaik karena telah terlatih.
Dia memaparkan tujuan perkaderan yaitu terwujudnya kader Muhammadiyah sebagai kader persyarikatan, kader umat, dan kader bangsa yang terbina aspek ideologi dan kepemimpinannya.
“Juga bisa diartikan terbentukya kader Muhammadiyah yang berjiwa Islam berkemajuan serta mempunyai integritas dan kompetensi untuk berperan dalam Persyarikatan, kehidupan umat, bangsa dan konteks global.”
Misi dan Arah Pengkaderan
Rohim menjelaskan misi dan arah Perkaderan Muhammadiyah diharapkan dapat menyiapkan kader-kader atau tenaga penggerak yang berkemampuan dan memiliki integritas yang kuat dalam mengemban misi gerakan Muhammadiyah baik intern maupun ekstern.
“Proses kaderisasi diperoleh dari, pertama alamiah atau non formal seperti kader ngintil. Kedua formal atau perkaderan berjenjang dan terstruktur sesuai Sistem Perkaderan Ikatan (SPI). Ada Baitul Arqam (BA), Darul Arqam (DA), Up Grading, AUM,” katanya.
Keempat jenis kompetensi dasar kader, yaitu pertama Kompetensi keberagamaan. Kedua Akademis dan intelektual. Ketiga Sosial kemanusiaan dan kepeloporan. Ke empat Keorganisasian dan kepemimpinan.
“Perkaderan Muhammadiyah dilaksanakan dengan menggunakan berbagai jenis kegiatan kaderisasi yang terarah, terencana dan berkesinambungan,” ungkapnya.
Jenis Kaderisasi
Rohim mengatakan jenis-jenis kegiatan kaderisasi yang dapat dilaksanakan secara umum. Terdiri dari dua kategori, yaitu pertama perkaderan utama yang berisi Darul Arqam dan Baitul Arqam dan kedua perkaderan fungsional, yang berisi tentang Sekolah Kader, Pelatihan Instruktur, Dialog Ideopolitor, Pelatihan yang diselenggarakan oleh M/L, Pengajian Pimpinan, Pengajian Khusus, Pelatihan Tata Kelola Organisasi atau Up-Grading, dan Diklat Khusus.
Profil Kader
Rohim menjelaskan menjadi seorang kader alam pikiranya selalu berpandangan dakwah, sikap mentalnya selalu berjiwa dakwah. Kemudian kesadaran beragamanya menginsyafi sepenuh keyakinan agama Islam harus diamalkan dan diusahakan terlaksananya dalam masyarakat.
“Begitu juga dalam kesadaran berorganisasi, seorang kader harus mengakui bahwa Muhammadiyah sebagai organisasi yang dijadikan sebagai wadah dan alat untuk mengamalkan dan memperjuangkan Islam,” tandasnya. (*)
Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.