PWMU.CO – Pimpinan Daerah Nasyiatil Aisyiyah (PDNA) Kabupaten Gresik mengadakan Musyawarah Kerja Daerah (Musykerda) di Gedung Dakwah Muhammadiyah Gresik, Ahad, (29/1).
Menurut Ketua PDNA Kabupaten Gresik Siti Mariyanti, ada tiga isu strategis yang dibahas dalam Musykerja itu. “Pertama, program massivikasi advokasi perempuan dan anak, baik di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan sosial. Kedua, penguatan gerakan Cabang dan Ranting sesuai karakteristik kearifan lokal. Dan ketiga, penguatan konsep gender Nasyiah,” katanya.
(Baca: 10 Pekerjaan Rumah Ini Wajib Dituntaskan untuk Jadikan Nasyiah Berkemajuan)
Musykerda memberi tugas kepada tiap Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA) untuk mendiskusikan isu-isu strategis itu dengan Rantingnya. “Selanjutnya, akan dibawa ke Sidang Komisi Musyda,” kata Ria Eka Lestari, Sekretaris PDNA Kabupaten Gresik.
Selain itu, PCNA juga harus mendiskusikan dengan Ranting terkait 9 nama bakal calon PDNA yang harus diusulkan ke Panitia Pemilihan Musyda, paling lambat tanggal 14 Februai 2017.
Pada sesi Sosialisasi Musyda, Ketua Panitia Musyda Ifah Faridah mengharap dukungan Cabang dan Ranting untuk bersama-sama menyukseskan Pra Musyda dan Musyda yang akan rencananya berlangsung 23-24 April 2017 di Universitas Muhammadiyah Gresik.
(Baca: Ikhtiar Nasyiah Surabaya Hadang Prostitusi Online)
Ada yang unik dalam Musykerda yang diikuti mayoritas ibu-ibu muda itu. “Setiap Cabang membawa makanan khas dari kecamatannya masing-masing kemudian dinikmati bersama saat makan siang,” kata Lestari.
Misalnya yang dari Ujungpangkah membawa masakan Lodeh Ikan Pari dan ikan asin, Sidayu membawa Bonggolan dan kerupuk ikan, Dukun membawa sego jagung, Gresik membawa martabak usus, GKB membawa bandeng asap, atau Balongpanggang yang membawa dadar jagung. “Kita bisa saling bertukar menu,” kata Lestari. (MN)
Discussion about this post