Safari Ramadhan IMM Trenggalek sasar tiga desa. Liputan Candra Dwi Aprida, kontributor PWMU.CO dari Kabupaten Trenggalek.
PWMU.CO – Agenda Safari Ramadhan Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Trenggalek sasar tiga tempat. Safari ramadhan pertama dilaksanakan di Masjid Al-Abroor Desa Salamrejo, Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek pada Jumat (15/4/22).
Safari Ramadhan pertama diisi Ketua Umum PC IMM Trenggalek Immawan Adiema Rahmandani, usai pelaksanaan shalat isya, tarawih, dan witir. Adiema menyampaikan kegiatan Safari Ramadhan akan dilaksanakan tiga kali, yakni di Desa Salamrejo, Tugu dan Wonocoyo.
“Kegiatan ini juga mengundang beberapa anak yatim piatu. Selain mengisi imam dan ceramah, kami dari IMM juga menyantuni beberapa anak yatim piatu di desa yang kami kunjungi,” ujarnya.
Dalam tausiahnya, Adiema menyampaikan pesan dalam al-Quran Surah al-Baqarah ayat 197. “Dan berbekallah kamu wahai manusia, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Maka bertakwalah kepada-Ku, wahai orang-orang yang berakal,” sitirnya.
Maka, kata dia, di situ kita sebagai manusia yang beriman kepada Allah pastinya wajib mempersiapkan untuk kehidupan di akhirat kelak. “Maka dari itu kita hendak melakukan amalan-amalan yang telah di perintahkan oleh Allah, dan berusaha menjauhi segala larangan dari Allah,” jelasnya.
Tiga Amalan yang Pahalanya Tak Terbatas
Lebih lanjut dia menjelaskan tiga amalan yang pahalanya tidak terbatas, dan amalan itu langsung Allah sendiri yang akan memberikan pahalanya. “Pertama adalah sabar. Sabar memang cukup sederhana tapi sangat sulit sekali untuk di aplikasikan. Ketika kita mendapat musibah dari Allah, maka kita berusaha untuk selalu bersabar, dan ketika benar-benar yakin kepada Allah maka semua itu hendaknya kita kembalikan kepada Allah,” jelasnya.
Kunci sebuah kesabaran, kata dia, adalah yakin kepada Allah terhadap apa yang telah diberikan kepada kita. “Meskipun Allah memberi ujian atau cobaan kepada kita, maka hendak kita bersabar dan kita kembalikan kepada Allah,” tuturnya.
“La yukallifu nafsan illa wus’aha, laha ma kasabat wa ‘alaiha maktasabat, yang artinya tidakkah Allah menguji kepada manusia kecuali sesuai dengan kesanggupannya,” paparnya.
Kedua, lanjut dia, memaafkan kesalahan orang lain. Memaafkan adalah sesuatu hal yang mudah untuk diucapkan, namun sulit untuk diaplikasikan. “Terkadang apa yang kita ucapkan tak sejalan dengan hati dan pikiran kita. Meskipun bibir telah mengucapkan maaf, tapi dalam hati masih menyimpan dendam, rasa sakit hati, dan lain sebagainya,” ucapnya.
Maka dari itu, memaafkan kesalahan orang lain adalah termasuk amalan yang berat sehingga Allah sendiri yang akan memberikan pahalanya nanti di akhirat kelak. Ketiga, lanjut dia, adalah puasa. Dalam hadits Nabi Riwayat Bukhari dijelaskan, setiap amalan anak Bani Adam itu adalah pahala baginya, kecuali puasa, karena puasa itu untukku (Allah), dan akulah yang akan membalasnya.
Dengan demikian, sambungnya, maka amalan puasa tersebut langsung Allah sendiri yang memberi pahalanya. “Karena juga begitu berat amalan puasa ini, yang merupakan amalan rahasia. Sebab hanya Allah yang tau tingkat kualias orang-orang yang mengamalkan puasa tersebut,” tuturnya.
Puasa Menahan Nafsu
Karena pada hakikatnya, kata dia, puasa tidak hanya menahan lapar dan haus, tapi puasa juga bagaimana kita bisa menahan nafsu kita. Adiemma juga menjelaskan manfaat puasa, pertama adalah melatih kesabaran.
Puasa Ramadhan merupakan amalan bulan mulia. Bulan yang penuh barakah sekaligus ujian. “Karena pada hakekatnya di dalam puasa kita diuji oleh Allah untuk tidak hanya menahan lapar, haus, dan nafsu saja, tetapi juga menahan segala hal yang membatalkan puasa. Maka dari itu puasa melatih kita untuk bersabar,” jelasnya dalam Safari Ramadhan IMM.
Yang kedua, melatih keikhlasan. Ikhlas adalah ketika kita melakukan sesuatu dengan niat hanya mengharap ridha dari Allah. “Maka dari itu, puasa juga melatih kita tentang keikhlasan, sehingga dalam kita menahan segala hal yang dapat membatalkan puasa itu, semata-semata hanya untuk mencari ridha Allah,” tuturnya.
Dia lalu menerangkan terjemahan al-Quran Surah al-An’am ayat 162 yang artinya, “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanya untuk Allah, Rabb semesta alam”.
Habluminallah dan Habluminannas
Ketiga, lanjutnya, meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah. Di dalam momen bulan yang penuh barakah, kita senantiasa untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah. Termasuk meningkatkan jiwa sosial kita terhadap sesama manusia.
Meningkatkan habluminallah dan habluminannas. Untuk meningkatkan habluminallah yaitu dengan cara selalu meningkatkan ibadah, memperbaiki shalat dan juga sering membaca al-Qur’an.
Untuk meningkatkan habluminanas yaitu dengan cara selalu infaq, sedekah kepada fakir miskin dan juga saling tolong menolong dan juga selalu menjaga hubungan baik kepada tetagga dan masyarakat di sekitar.
“Di dalam hadits juga dijelaskan ‘khairunnas anfauhun linnas’, artinya sebaik-baiknya manusia ialah yang bisa bermanfaat bagi manusia lainya. Maka jelas karena kita manusia adalah makhluk sosial, kita juga tidak bisa hidup sendiri dan pasti membutuhkan orang lain,” ujarnya.
Saling membantu dan berterima kasih terhadap sesama. Seperti dijelaskan dalam haditd nabi ‘manlam yaskurinnas lam yaskurillah’, artinya barang siapa yang tidak bersyukur kepada manusia pada hakikatnya dia tidak bersyukur kepada Allah. “Maka dari itu hendak kita saling berterima kasih terhadap sesama,” pungkasnya.
Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.