Pondok Ramadhan MIM Perante Ulas Bilal bin Rabah, liputan Asiyah Jamil kontributor PWMU.CO
PWMU.CO – Keseruan bermalam di Pondok Ramadhan MIM Perante Asembagus Situbondo mulai dari kegiatan buka puasa hingga saur bersama, Jumat-Sabtu (8-9/4/22). Kegiatan ini diikuti siswa kelas IV-VI dengan total peserta 80 siswa.
Bendahara kegiatan Juhairiyah mengatakan pihak madrasah menyediakan konsumsi bagi siswa dan guru untuk berbuka serta sahur. Dia mengungkapkan dana yang digelontorkan oleh madrasah untuk kegiatan bermalam ini sebesar Rp 2.776.500.
Kepala MIM Perante Matrawi menyampaikan materi keagamaan dengan tema cerita Islami. Dia bercerita tentang Bilal bin rabah
“Bilal bin Rabah merupakan sahabat rasulullah yang pertama kali mengumandangkan adzan di dunia. Sebagai sahabat Rasulullah, Bilal mendapat tugas sebagai muadzin karena mempunyai suara merdu dalam melafadkan azan sehingga semua umat Islam yang mendengar suara azan tersebut bergegas untuk shalat.
Rasulullah mentitahkan Bilal bin Rabah sebagai muadzin karena keteguhan imam yang dimilikinya. Dia merupakan Seorang budak berasal dari Habasyah (Ethiopia) negara di Afrika. Orang-orang yang ahli hadist menggambarkan Bilal bin Rabah sebagai sosok laki-laki hitam, kurus, tinggi berambut lembat, dan bercambang tipis.
Didasari Niat
Imam Junaidi, dalam ceramah kultumnya, mengatakan puasa merupakan salah satu ibadah bagi umat Islam yang didasari niat karena Allah SWT. Jika dalam berpuasa ingin mendapatkan pahala dan rida dari Allah, maka harus dengan niat yang sungguh-sungguh, sesuai dengan tuntunan Rasulullah.
“Seseorang yang ahli berpuasa akan masuk surga melalui pintu khusus yang bernama Ar- Royyan.”
Dia memaparkan ada beberapa hal yang dapat mengurangi amal ibadah puasa. Pertama berkata dusta yaitu menyampaikan sesuatu tidak sesuai kenyataan. Kedua, melakukan gibah atau membicarakan keburukan orang lain. Ketiga, suka mengadu domba artinya rasa tidak senang ketika melihat orang lain hidup rukun.
Cara Tidur Menurut Islam
Ketua PCM Asembagus Mustafa, dalam kultum subuhnya, menjelaskan mengenai tata cara tidur menurut Islam.Bahwasanya sebelum tidur hendaknya mengambil wudhu terlebih dahulu. Jika kita membiasan diri berwudhu sebelum tidur, maka ketika tidur akan membuat perasaan lebih tenang dan nyaman.
“Adab tidur yang dicontohkan Rasulullah yaitu miring ke arah kanan, tidak boleh tenggkurap, dan membaca doa sebelum serta sesudah tidur,” tuturnya.
Kegiatan Pondok Ramadhan diakhiri dengan olahraga bersama dan pemberian reward kepada siswa yang mengikuti kegiatan pondok ramadhan dengan sungguh-sungguh. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni