Pemateri Baitul Arqam Ini Bikin Kejutan, Bagi-Bagi Hadiah Jutaan Rupiah; liputan oleh Basirun, kontributor PWMU.CO dari Surabaya
PWMU.CO – Siang itu, suasana Baitul Arqam PCM Wonokromo Surabaya berubah menjadi riuh. Ketika di sela kegiatan, tiba-tiba pemateri memberikan kejutan dengan membagikan hadiah jutaan rupiah, Sabtu (9/4/2022).
Salah satu pemateri Baitul Arqam Dr dr Sukadiono MM mendapat giliran pada jam-jam kritis, yakni pukul 13.00 WIB. Doktor Suko, biasa ia dipanggil, mengamati 200 peserta tampak tidak bersemangat mengikuti kegiatan. Terlihat pula moderator kegiatan, Salman Alfarisi SAg kesulitan mengatur peserta agar bersedia bergeser menempati kursi kosong di baris depan dekat meja pemateri.
“Monggo, Bapak/Ibu yang berada di belakang untuk bergeser ke depan, supaya lebih mudah berinteransi dengan Pak Doktor, ada hadiahnya lho!” kata Salman merayu peserta.
Sayangnya, peserta kegiatan yang berada di lantai 3 Gedung SMA Muhammadiyah 3 Surabaya itu tidak mau beranjak bergeser ke depan dan tetap duduk di tempat semula. “Sepertinya sudah merasa nyaman ya, baik tanpa basa-basi, mari kita lanjutkan pemaparan materi Baitul Arqam,” kata Salman mengawali kegiatan.
Dia kemudian memperkenalkan narasumber kegiatan dan menyerahkan mikrofonnya kepada dr Suko.
“Saya lihat para peserta sudah tampak loyo, mengapa? Sudah mengantuk ya,” sapa Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) ini kepada para peserta
“Betul,” jawab peserta secara serentak dan kompak
“Baiklah, untuk menambah semangat, saya mau bagi-bagi hadiah uang tunai sejumlah Rp 6 juta, tapi dibagi-bagi. Mau!” katanya sambil tersenyum.
“Mau…..,” jawab peserta penuh semangat.
Orang yang pernah menjabat sebagai Direktur Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surabaya ini menyampaikan kuis akan diberikan di sela ceramahnya dan meminta peserta antusias. Selanjutnya, dia mengawali materi tentang ‘Menjadikan Islam Rahmatan lil ‘alamin’ dengan mengatakan bahwa kehadiran UMSurabaya diharapkan menjadi rahmat bagi sesama.
“Oleh karena itu, hadiah yang saya berikan ini merupakan bentuk rahmatan lil ‘alamin bagi bapak-ibu sekalian dari UMS,” ucapnya disambut tepuk tangan meriah seluruh peserta.
Kegiatan Baitul Arqam ini diikuti oleh guru dan karyawan dari sekolah-sekolah Muhamamdiyah di bawah naungan Majelis Dikdasmen PCM Wonokromo. Hadir pula tamu undangan dari unsur pengurus Majelis Dikdasmen dan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Wonokromo Surabaya.
Panitia sengaja menyulap ruang belajar sebanyak empat lokal itu menjadi ruang pertemuan berkapasitas 200 orang. Ruangan itu diatur menjadi tiga bagian: sisi timur, tengah, dan utara. Pada sisi timur menghadap ke barat, sisi barat menghadap sebaliknya, sedangkan sisi tengah menghadap ke utara, sehingga pemateri berada persis di tengah-tengah agar mudah berinteraksi dengan seluruh peserta.
Dua Syarat Wujudkan Rahmatan lil Alamin
Pada pemaparan materinya, Sukadiono menyampaikan untuk mewujudkan Islam rahmatan lil ‘alamin akan ditentukan dua hal yaitu khairu ummah dan ummatan wasathan. Khairul ummah adalah umat yang baik atau umat yang unggul sebagaimana firmah Allah dalam Surat Ali Imran ayat 110.
“Siapa yang bisa menyebutkan bunyinya. Ini untuk ibu-ibu saja,” katanya sambil menuju kearah peserta perempuan. Tidak berapa lama Djunaidah SPd mengacungkan tangan dan berhasil menjawab dengan benar.
“Oke, Rp 500 ribu untuk ibu ini. Moderator catat namanya,” ucapnya sambil menujuk Djunaidah.
”Alhamdulillah, terima kasih Dok,” kata guru Fisika SMA Muhammadiyah 3 Surabaya ini penuh syukur.
Wajah para peserta Baitul Arqam tampak ceria. Mereka terlihat lebih bersemangat setelah stimulus pertama ini diberikan kepada peserta. Dan suara sorak-sorak pun terdengar memenuhi ruangan.
Selanjutnya, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur itu itu menyitir bunyi Surat Ali Imran ayat 110 tersebut.
كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ ۗ وَلَوْ ءَامَنَ أَهْلُ ٱلْكِتَٰبِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُم ۚ مِّنْهُمُ ٱلْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ ٱلْفَٰسِقُونَ
Artinya: “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.”
Sukadiono menjelaskan aktivitas amar makruf itu amalan yang mudah dan tanpa risiko. Menurutnya siapapun mampu melakukanya dan hanya bergantung pada tingkat kemauannya. Sedangkan nahi mungkar merupakan amalan yang tidak mudah dilakukan. Hal ini karena penuh dengan resiko, mereka harus siap menghadapi beragam tantangan dan perlawanan dari orang- orang yang tidak suka akan kebenaran Islam.
Selanjutnya dr Suko, menerangkan tentang ummatan wasathan yang memiliki makna sebagai umat yang moderat yang mampu memimpin. Umat yang tidak fundamental dan yang tidak memihak golongan kanan ataupun kiri.
“Orang Muhammadiyah sebagai ummatan wasathan yang artinya umat tengahan, dapat menjadi penengah dan bukan memihak satu golongan demi kepentingan golongan lainnya,” terangnya.
Untuk memujudkan rahmatan lil’alamin ini maka dikembangkan tiga bentuk ukhuwah(membangun persaudaraan) yaitu ukhuwah Islamiyah yang berarti persaudaraan sesama umat Islam; ukhuwah wathaniyah yang memiliki makna persaudaraan kebangsaan.
Sebagai contoh seluruh warga negara Indonesia adalah bersaudara, dan ukhuwah basyariyah yang merupakan bentuk persaudaraan yang berlaku pada semua manusia secara universal tanpa membedakan ras, agama, suku dan aspek-aspek kekhususan lainnya.
Sukadiono mencontohkan berdirinya Universitas Muhamamdiyah Sorong di Papua Barat merupakan bentuk nyata peran Muhammadiyah dalam mewujudukan Islam rahmatan lil a’lamin melalui ukhuwah basyariyah.
“Ukhuwah basyariyan ini sudah dicontohkan oleh Universitas Muhammadiyah Sorong Papua. Sebanyak 75 persen mahasiswanya terdiri dari non-Muslim. Bagi Muhammadiyah semua mahasiswa yang ingin belajar harus dilayani tanpa memadang ras,” jelas laki-laki kelahiran Jombang ini.
Suasana Baitul Arqam kembali pecah dan peserta tampak antusias ketika dr Suko kembali melemparkan pertanyaan untuk kuis berikutnya.
Baca sambungan di halaman 2: Penerima Total Hadiah Rp 6 Juta