Kado Lebaran Lazismu Situbondo untuk Guru Besuki, liputan kontributor PWMU.CO Kabupaten Situbondo Pandu Anom Nayaka.
PWMU.CO – Kado Lebaran untuk guru honorer dan guru TPQ biasa disebut Guru Tangguh diselenggarakan di TK Aisyiyah 1 Besuki, Situbondo. Program kerja ini merupakan program dari Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Sotubondo yang bekerjasama dengan Lazismu Kabupaten Situbondo, Rabu (20/4/2022).
Kado lebaran tersebut diberikan kepada empat belas (14) guru honorer yang berada di Kelompok Bermain (KB) Aisyiyah yang berada di Besuki Kabupaten Situbondo.
Sebaran kado lebaran terdiri Kelompok Bermain (KB) Melati 6 Aisyiyah sebanyak tiga orang, KB Melati 4 Aisyiyah sebanyak tiga orang, KB Melati 2 Aisyiyah sebanyak empat orang dan KB Nurul Azhar sebanyak empat orang.
Sejahterakan Guru di Muhammadiyah
Kepala Kantor Lazismu Kabupaten Situbondo Arie Husnaini menyampaikan kegiatan ini merupakan sinergisitas program Lazismu Pusat yang merupakan program pemberian bantuan kado hari raya idul fitri bagi guru yang gajinya dibawah satu juta.
“Program ini merupakan peningkatan mutu SDM dengan menjalankan berbagai program di bidang pendidikan. Yakni berupa pemenuhan sarana dan biaya pendidikan untuk mensejahterakan guru di organisasi Muhammadiyah,” ungkapnya.
Sinergi Aisyiyah dan Lazismu
Sementara itu Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Situbondo Hj. Sumijati menjelaskan kegiatan ini merupakan kegiatan keagamaan yang mengatur manusia. Seperti al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dari dunia sampai akhirat.
“Spirit Al-Maun namanya karena KH Ahmad Dahlan mengajarkan surat tersebut, yang intinya mengelola anak yatim, dan dengan berdirinya organisasi ini justru mengelola dan mendirikan yayasan anak yatim supaya anak yang terlantar dan tak memiliki orangtua itu ada yang ngurus. Sehingga spirit Al-Maun disebarkan ke seluruh Indonesia hingga saat ini,” ujarnya.
Kemudian, lanjutnya kepada kaum dhuafa, yang mana di dalam al-Quran akan menganggap kita dusta jikalau tidak ada yang peduli terhadap mereka. Sehingga organisasi Muhammadiyah menanamkam konsep ini.
“Sebagai badan hukum yang bergerak di bidang sosial, maka banyaklah rumah yatim sekarang. Kemudian ada yang namanya Lazismu yang saat ini PDA Kabupaten Situbondo dan Lazismu Kabupaten Situbondo bekerjasama untuk mengirim bantuan kepada ibu-ibu sekalian,” terangnya. (*)
Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.