PRPM Campurejo Ngobrol bareng Prof Zaenuddin Maliki, Ini yang Dibahas, liputan Nurkhan kontributor PWMU.CO
PWMU.CO – Satu hari setelah rapat koordinasi, Pimpinan Ranting Pemuda Muhammadiyah (PRPM) Campurejo Panceng Gresik mengadakan kegiatan Ngobrol Santai dan Diskusi bareng bersama Prof Zainuddin Maliki MSi, Ahad (24/4/22).
Kegiatan ini dilaksanakan di Masjid Ibnu Umar yang ada di kompleks SMP Muhammadiyah 13 Campurejo (Hamas School) Panceng Gresik setelah melaksanakan shalat jamaah tarawih.
Selain Pemuda Muhammadiyah, acara ini juga dihadiri dari unsur Muhammadiyah, Aisyiyah, Nasyiatul Aisyiyah (NA), dan adik-adik Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM).
Sprit Bahagia
Prof Zaenuddin Maliki MSi mengatakan Muhammadiyah itu mempunyai spirit bahagia ketika bisa memberi. Persyarikatan Muhamadiyah sangat senang dan merasa bahagia ketika bisa memberi manfaat kepada umat pada umumnya.
“Dan sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya,” ujarnya.
Dia menjelaskan makanya Muhammadiyah sebelum kemerdekaan, selalu memberi dan terus membantu bangsa Indonesia. Muhammadiyah memberi pengabdiannya kepada bangsa Indonesia sebelum merdeka.
“Melihat situasi bangsa Indonesia jauh sebelum kemerdekaan, ekonomi tertinggal, pendidikan tertinggal, mudah dijajah dan dipecah belah. Muhammadiyah hadir membantu bangsa Indonesia meningkatkan taraf pendidikan agar tidak tertinggal melalui pendirinya, KH Ahmad Dahlan dengan mendirikan sekolah.”
Penolong Kesengsaraan Oemoem
Prof Zaenuddin Maliki MSi mengatakan seiring berjalannya waktu, Muhammadiyah mendirikan Penolong Kesengsaraan Oemoem (PKO) atas inisiatif KH Sudjak yang didukung sepenuhnya KH Ahmad Dahlan.
“Semuanya itu dengan maksud menyediakan pelayanan kesehatan bagi kaum dhuafa yang ada,” sambungnya.
Dia mengungkapkan seiring dengan perkembangan zaman, pada sekitar era tahun 1980-an nama PKO berubah menjadi Pembina Kesejahteraan Umat (PKU). Umat Islam Indonesia dalam bertindak dan beramal sholeh harus didasari ilmu dan iman yang kuat.
“Ada 3 hal yang harus diwujudkan umat islam Indonesia agar menjadi umat yang kuat, yaitu iman, ilmu, dan amal,” tandasnya. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.