PWMU.CO – PRNA Suci, Manyar, Gresik mengadakan sharing session pendampingan belajar anak. Topik ini selalu menjadi topik yang menarik, khususnya bagi kader-kader Nasyiatul Aisyiyah yang merupakan ortom dengan anggota mayoritas ibu muda.
Ayu Mira ST SPd, pembicara saat Sharing Session pada rangkaian kegiatan Semarak Ramadhan Pimpinan Ranting Nasyiatul Aisyiyah (PRNA) Suci ini pun menggelitik para ibu muda, kader-kader Nasyiatul Aisyiyah, Sabtu (23/04/2022)
Dia mengawali materi dengan mengingatkan makna ibu dan arti anak sebagai amanah, membuat beberapa peserta nampak tertunduk merenung.
Ia menjelaskan, anak yang Allah titipkan ke kita, adalah anak-anak yang sangat dirindukan oleh ibu-ibu yang belum memiliki buah hati, atau bahkan yang sudah menanti bertahun-tahun.
“Jadi, ibu-ibu semua mari kita rawat, kita ajari anak-anak kita kebaikan,” ajaknya.
Acara yang bertempat di SD Muhammadiyah 02 GKB Gresik ini banyak membuat para yunda Nasyiah menitikkan air mata. Acara dikemas layaknya seminar dan disusupi nuansa renungan oleh pemateri. Alunan musik syahdu diiringi suara lembut, Ayu Mira menegaskan peran para bunda sebagai orang tua.
“Aq lek ngene dadi ingat anak, tapi yo ileng bapak, mbak” ungkap Veronika, salah satu kader Nasyiah Suci saat ditanya mengapa menangis.
Curahan Hati Peserta
Kegiatan yang direncanakan berakhir pukul 11.00 WIB ini ternyata molor hingga pukul 12.00 WIB. Karena peserta asyik bertanya mengenai pengalaman mendampingi anak.
“Anak saya ini tiga bu, yang pertama itu kalem dan lebih bisa diajak bermain di dalam rumah, tapi yang kedua ini masya Allah sangat aktif, saya sampai kewalahan, kalau sudah keluar rumah itu tidak mau sebentar. Sementara saya sudah ditunggu banyak urusan rumah dan anak yang kecil. Bagaimana ya bu sikap saya?” tanya Nur Laila salah satu kader PRNA Suci.
Ayu Mira seakan langsung memahami persoalan Nur Laila. Ia pun menjawab, bahwa memang masing-masing anak itu bisa menjadi ujian. Maka kunci dari permasalahan anak yakni disyukuri serta dinikmati.
“Saya akan mengingatkan panjenengan, bahwa anak adalah ujian, ujian agar orang tuanya sabar dan tidak ngersulo , semakin panjenengan ngersulo maka semakin ditambah ujiannya dari Allah,” kata Ayu Mira.
Dia menuturkan, kalau soal anak yang seperti itu, insya Allah jika usianya semakin bertambah dan nalarnya semakin berkembang, dia akan lebih tenang dan lebih kalem.
“Sabar, disyukuri, dinikmati… Loss gak atek rewel,” tambah Ayu Mira sembari sedikit berkelakar.
Di lain kesempatan, seusai acara, Ismi Nur Fadhillah salah satu peserta mengatakan, memang kalau ilmu dalam hal mendampingi anak selalu saja ada hal baru yang didapat, membuat para peserta jadi tertohok. (*)
Penulis Esti Darmawati Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni