Lansia di Posyandu Walidah Terima Kado Ramadhan Lazismu, liputan kontributor PWMU.CO Kabupaten Situbondo Pandu Anom Nayaka.
PWMU.CO – Kegiatan berbagi untuk yatim dan dhuafa, termasuk para lansia dhuafa, merupakan salah satu program Lazismu Kabupaten Situbondo. Para lansia penerima Kado Ramadhan Lazismu Situbondo merupakan anggota Ponyandu Lansia Walidah yang berada di Lingkungan Ayuban, Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo, Ahad (24/4/2022).
Kado ramadhan kali ini diberikan kepada kaum dhuafa sebanyak 20 orang yang tergabung dalam Posyandu Lansia Walidah I yang sudah berdiri sejak tahun 2013.
Dua puluh orang lansia ini masing-masing mendapatkan bingkisan berupa beras 5 kg, mie goreng 5 bungkus, teh dandang 1 bungkus, gula 2 kg, dan minyak goreng 1800ml.
Peduli Sesama Muslim
Wakil Ketua Koordinator Bidang Majelis Kesejahteraan Sosial (MKS) Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Situbondo Supen Warnane menyampaikan acara semacam ini merupakan bentuk kepedulian dari saudara kita sesama muslim yang menyampaikan zakat mal dan shodaqohnya melalui Lazismu Kabupaten Situbondo untuk diberikan kepada kaum dhuafa yang berada di Ayuban Kelurahan Mimbaan berupa kado ramadhan.
“Terima kasih kepada para donatur Lazismu Situbondo yang telah menyisihkan sebagian hartanya. Sehingga anggota kami para lansia juga mendapatkan kado ramadhan. Semoga diberikan balasan yang lebih baik oleh Allah swt,” ujarnya.
Menjaga Lisan
Kepada para lansia anggotanya, Supen memaparkan pengajian yang melibatkan lansia seperti ini harus sering dilakukan dan diawali dengan doa. Karena ini merupakan bekal kita menghadap Allah swt yang nantinya ditanyakan tidak lain adalah shalat dan dzikir.
“Tiket masuk surga itu dengan cara kita shalat lima waktu dan menjaga lisan kita. Dalam artian tidak membicarakan orang lain atau tetangga kita. Maka dari itu ibu-ibu yang hadir di sini harus pintar menjaga lisannya. Karena celakanya seseorang itu dari lisannya,” ungkapnya.
Ibu dari tiga anak ini memaparkan bahwa kita ini bersaudara atau satu badan. Jadi ketika ada salah satu anggota badan kita ada yang sakit maka yang lainnya juga ikut sakit.
“Begitu juga kalau saudara kita disakiti maka kita wajib membantu atau membelanya. Karena ini merupakan bentuk kepedulian kita kepada sesama muslim,” pesannya. (*)
Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.