PWMU.CO– Panti Krembangan bakal diubah menjadi sentral ekonomi untuk memberdayakan masyarakat dan membiayai operasional panti.
Demikian disampaikan Ketua Majelis Pelayanan Sosial PCM Krembangan Surabaya Choirul Alimin di acara buka puasa bersama bertempat di Panti Asuhan Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan, Kamis (28/4/2022).
”Insyaallah dalam tahun ke depan merenovasi rumah wakaf yang akan kita jadikan sentral perekenomian wali santri supaya menjadi mandiri dalam ekonomi,” katanya.
Juga Panti Asuhan KH Ahmad Dahlan, sambungnya, supaya mandiri dalam perekonomian tidak hanya bergantung kepada donatur.
Langka ke arah itu sudah dimulai, kata Choirul Alimin. Beberapa pekan lalu Panti Asuhan Muhammadiyah (PAM) KH Achmad Dahlan telah me-launching Dahlan Store.
”Toko ini menampung produk-produk yang akan menunjang perekonomian warga Muhamamdiyah. Apa yang sudah kita bangun, mari kita manfaatkan semaksimal mungkin,” tutur Choirul Alimin.
Hadir dalam acara ini mantan Kepala PAM KH Ahmad Dahlan yang pertama Teguh Suryadi. Juga Kepala Panti sekarang Slamet Supriyadi.
Ketua PCM Krembangan Sutikno SSos menuturkan, silaturahim antar generasi ini menjadi sejarah yang harus dikenalkan kepada generasi muda.
Menurut dia, ada nilai perjuangan sangat tinggi bagaimana awal mendirikan Panti Krembangan hingga saat ini. ”Bagaimana pada zaman dulu para tokoh Muhammadiyah dan pengelola panti berjuang dalam kondisi Kremil masih daerah lokalisasi pelacuran,” ujarnya.
Dikatakan, perlu ada penataan supaya Panti Asuhan Muhammadiyah KH Achmad Dahlan mendapatkan kepercayaan lebih dari masyarakat. Jadikan panti ini sebagai amal usaha Muhammadiyah yang teladan dan amanah.
Teguh Suryadi SSi, Kepala Panti periode 2004-2007 menceritakan, pertama kali pendirian PAM KH Ahmad Dahlan merupakan momentum sangat berharga bagi kehidupannya. ”Karena saya belajar bagaimana cara mengelola amal usaha Muhammadiyah,” ujarnya.
Apalagi, sambung dia, PCM Krembangan sampai saat ini masih melanjutkan dakwah sosialnya hingga beberapa AUM di Krembangan melakukan renovasi.
”Muhammadiyah bagi saya adalah catatan pribadi. Ada porsi khusus sampai di tempat kerja saya. Semoga tali silahturahim ini terus berlanjut tidak berhenti sampai saat ini,” tuturnya.
Di akhir acara ada pemberian bingkisan Lebaran, doa bersama, dan tausiyah oleh H. Djuma’ali, tokoh Muhammadiyah Krembangan. (*)
Penulis Fernanda Marnitio Pratanu Editor Sugeng Purwanto