Ketika Teman Tuli Gresik Tadarus Al-Quran Isyarat; Oleh Sayyidah Nuriyah, konselor SD Muhammadiyah 2 GKB Gresik (Berlian School).
PWMU.CO – Sambung-menyambung membaca al-Quran dengan bahasa isyarat mengawali Ngaji dan Buka Puasa Bareng Teman Tuli Gresik di Aula UPT Layanan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus (LP ABK) Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik, Kamis (28/4/22).
Di lembaga yang sebelumnya bernama UPT Resource Center itu, siswi SDIT Melati Nusantara Almaira Raisa Ayu Naeswari membaca al-Fatihah dan al-Ashr dengan metode isyarat Amakasa. Perempuan berkacamata itu lancar membacanya di hadapan 35 teman tuli berusia remaja hingga dewasa yang hadir di sana.
Selanjutnya, giliran tim UPT LP ABK yang membaca al-Baqarah ayat 183 dan 185 dengan metode yang sama. Mereka terdiri dari Dhilla Ardilla, Apfrensisca SPd, Mohammad Choirul, dan Dwi Purwita Sari AMd Keb yang berkolaborasi dengan tim penyandang disabilitas sensori rungu dan wicara (PDSRW) Tia dan Farin.
Para peserta khidmat menyimak pembacaan al-Quran. Karena baru mengenal kali pertama, sebagian peserta juga tertarik mengabadikan cara mengaji isyarat itu dengan merekam video lewat ponsel mereka.
Pahami Makna Al-Quran
Momentum silaturahmi langka itu juga dimanfaatkan untuk mengaji al-Quran secara mendalam. Jadi tak sekadar mengaji dengan isyarat seperti pada program tahap I yang melibatkan teman tuli anak-anak usia 5-12 tahun.
Pada tahap II itu, ada talkshow di mana teman tuli remaja-dewasa diajak memahami makna atau pesan yang terkandung dalam al-Baqarah 183 dan 185. Maka, hadirlah siswi SLB AB Kemala Bhayangkari 2 Gresik Randuagung, Aisyah Grisseeta Azzahra di tengah mereka.
Aisyah—sapaan akrabnya—yang baru meraih juara I lomba baca puisi pelajar tingkat nasional pada HUT Bhayangkara ke-75 itu antusias menjawab pertanyaan demi pertanyaan saya yang menjadi pembawa acara.
Pesan Al-Baqarah 183
Aisyah menyatakan masih semangat menjalankan puasa Ramadhan yang beberapa hari lagi akan berakhir. “Puasa Ramadhan wajib bagi orang beriman. Saya yang yakin atas perintah Allah tentu patuh melaksanakan perintah Allah dengan semangat dan sepenuh hati,” ujarnya.
Selain itu, dia juga mengingatkan, ini sesuai kandungan al-Baqarah ayat 183 yang mewajibkan puasa bagi orang beriman. Saya kemudian mengajak Aisyah membahas bagaimana puasa Ramadhan menjadi ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT hingga mencapai ketakwaan.
“Kalau sebelum Ramadhan awalnya kita shalat atau ngaji waktu disuruh saja, setelah Ramadhan harapannya kita menjadi orang yang semakin bertakwa, yang merasakan Allah sangat dekat,” ujarnya.
Orang bertakwa itu, lanjutnya, yakin Allah melihat perilakunya yang terlihat, maupun pikiran dan niat yang tidak terlihat. Sehingga akan berusaha menjaga pikiran maupun perilakunya.
Aisyah menerangkan, “Jadi tidak cuma berpuasa, menahan makan minum untuk menggugurkan kewajiban saja. Tapi juga menahan nafsu, menahan marah, bergosip, atau jahil. Juga meningkatkan amal baik seperti berinfak, membantu sesama, semakin rajin mengaji dan shalat.”
Baca sambungan di halaman 2: Pesan Al-Baqarah 185