Empat Hal untuk Mencetak Generasi Qurani; Liputan Kontributor PWMU.CO Luqman Wahyudi.
PWMU.CO – Shalat Idul Fitri 1443 Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Pandaan, berlangsung di Lapangan Kuti-Kutorejo Pandaan, Pasuruan, Senin (2/5/22). Direktur Aqeelah Tahfidh Center (ATC) dan El-Fadd’s Health Care Sidoarjo Ustadz Abuya Fadli menjadi imam sekaligus khatib.
Dimulai pukul 06.30 WIB, sekitar 1000 jamaah hadir di sana. Selain di Lapangan Kuti, PCM Pandaan juga menggelar lokasi shalat Id di Lapangan Plumbon, Lapangan SMAN 1 Pandaan, halaman SDN Sumbergedang, dan halaman Masjid Baitul A’la Bareng.
Sebelum shalat, Tomi Andriono melaporkan perolehan zakat fitrah, zakat maal dan ifthar pada kegiatan Ramadhan di masjid dan mushalla Ranting maupun Perguruan Muhammadiyah Pandaan. Yaitu Masjid al-Falah, Masjid al-Muhajirin, Masjid ar-Rojhi, Masjid al-Jauharah dan Musholla al-Ashri.
Khutbah Ustadz Abuya—panggilannya—bertajuk Membentuk Generasi Qurani. Menurut Abuya, ada empat hal untuk membentuk generasi Qurani dan qurrata a’yun.
Keteladanan dan Jaga Lingkungan
Pertama, keteladanan orangtua. Komunikasi orangtua yang baik dan bimbingan orangtua yang baik adalah faktor pertama yang menjadikan keluarga sakinah, mawaddah, warahmah.
Jika ingin menjadikan anak seorang hafidz Quran, maka orangtuapun tak boleh jauh-jauh dari al-Quran. Dia mengutip firman Allah at-Tahrim ayat 6 yang artinya, “Hai orang-orang yang beriman, periharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.”
Kedua, menjaga lingkungan. “Harus diawasi terus anak-anaknya terutama dengan penggunaan gadget. Anak sekarang memang benar dia di rumah, tapi pergaulannya bisa sampai ke mana-mana karena bisa berteman dengan siapapun dan dari manapun,” tuturnya.
Selain itu, ayah Elfadh Aqeelah Zahidah Fadly juara 1 Hafiz Indonesia RCTI 2021 ini juga mengimbau, orangtua harus menciptakan suasana keluarga yang kondusif dan harmonis.
Jaga Makanan dan Doa
Ketiga, menjaga makanan seperti yang termaktub dalam al-Baqarah ayat 168. Artinya, ”Wahai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan, sesungguhnya itu adalah musuh nyata bagimu.”
Maka, Abuya mengingatkan, para orangtua terutama bapak-bapak hendaknya mengusahakan makanan yang halal untuk keluarga. “Apa yang kita makan harus dari jalan yang baik, bukan dari jalan-jalan syaitan yang ingin menjerumuskan kita dari arah manapun!” tegasnya.
Keempat, yang sangat dan teramat penting, adalah doa. “Doa adalah otak ibadah, maka kita harus selalu memohon kepada Allah agar diberikan anak-anak dan keturunan yang Qurrata a’yun,” imbuhnya.
Doa tersebut ada dalam al-Furqan ayat 74:
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا
Artinya, ”Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebegai penyenang hati (kami) dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa.”
Akhirnya, dia berdoa, mudah-mudahan kita semuanya diberi keturunan-keturunan yang Qurrata a’yun oleh Allah SWT, Amin. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni/SN