Silaturrahmi UMG Dihadiri Tokoh Nasional, liputan Abd Kholid Achmad kontributor PWMU.CO
PWMU.CO –Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) melaksanakan Silaturahmi Idul Fitri bagi civitas akadeik yang dihadiri DPR RI Komisi X Prof Dr Zainuddin Maliki MSi, sekretaris Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Muhammad Suyuti MPd MEd PhD, dan Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Prof Dr Biyanto MA beserta sekretaris dan anggota BPH UMG lainnya, Rabu (11/5/22).
Dalam sambutan, Rektor UMG Dr Eko Budi Leksono ST, MT, IPM menyatakan kegiatan ini diadakan secara rutin setelah liburan idul Fitri dengan tujuan bersyukur kepada Allah SWT atas nikmatnya yang telah memberikan kekuatan.
“Semoga kita semua menjadi orang yang bertakwa sebagaimana yang Allah janjikan dalam surat al-Baqarah ayat 183,” ujarnya di di Hall Sang Pencerah.
Dalam Suar al-Aala ayat 14-15, dia menyampaikan oraang-orang yang melaksanakan dengan baik ibadah Ramadhan dan mengeluarkan zakat fitranya adalah orang-orang yang beruntung karena telah disucikan oleh Allah baik secara jasadiyahnya (fisik) maupun maal (hartanya).
Silatulfikri
Dalam sambutan Prof Dr Biyanto MA berpesan silaturahmi Idul Fitri yang dilaksanakan juga dilanjutkan dengan silatulfikri yang bermakna mempertemukan pikiran atas perbedaan yg ada diantara civitas baik dosen maupun tenaga kependidikan.
“Dengan satu tujuan yang sama yakni visi misi Universitas dan persyarikatan. Dengan gerakan silaturahmi dan silatulfikri yang menjadi budaya diharapkan terbentuknya akselarasi antara komponen untuk menjadikan UMG yang masih middle university menjadi naik kelas ke Higher University,” tuturnya.
Bulan Ramadhan yang telah dilaksanakan telah menjadi bulan pendidikan untuk membekali intelektualitas, sosial, emosional dan spiritual bagi seluruh civitas akademika UMG menjadi lebih baik. Berakhirnya Ramadhan dan datangnya hari kemenangan Idul Fitri dengan tradisi mudik (kembali ke kampung) .
Dalam bahasa Arab kembali ke fitra al-Khilqoh asal kejadian yakni fitrah bersih, putih memiliki makna agar kita masing-masing kembali untuk mengisi kebaikan-kebaikan dalam rangka mendapatkan keridhaaan Allah melalaui silaturahmi dan silatuaqli.
Gejalah Penyakit Masyarakan
Prof Dr Zainuddin Maliki menjelaskan civitas akademika UMG juga menjadi bagian konsituensnya yang dulu memiliki jargon Maju tak gentar milih yan benar. Sebagai kewajiban moral untuk menyampaikan kepada pemilihnya atas apa saja yang sudah diperjuangkan melalui jalur politik yang dipilih.
“Meskipun tidak semua yang hadir memilih saya, saya tetap melaporkan,” guyon bapak kelahiran 1954 itu.
Dia memaparkanUMG hendaknya berfungsi sebagai healing space in society atas gejala sakit yang dihadapi masyarakat khususnya dalam hal politik, khususnya konflik horisontal yang terjadi di masyarakat.
Kampus Perjuangan
Muhammad Sayuti menyampaikan sebagai kampus perjuangan, UMG itu Perguruan Tinggi yang diistilahkan dengan Kecil-kecil cabe Rawit. sebutan itu didasarkan karena UMG berada nomor 143 dari sekian banyak Universitas di Indonesia.
Sebagai kampus perjuangan, lanjutnya, memiliki 3 kekuatan yakni seluruh napas bekerja adalah mengemban misi dakwah, mengajar sekaligus proyek dakwah. Kedua, Perguruan Tinggi Muhammadiyah didirikan untuk melayani mahasiswa untuk menjalani kewajiban belajar Tholabul ilmi faridotun ala kulli muslimina wal muslimat maka mereka masuk kategori sabilillah.
“Oleh sebabnya melayani mereka adalah bagian ibadah yang mulia dan berkontribusi terhadap jariyah yang akan ditinggalkan oleh civitas akademika.”
Ketiga, seluruh aktivitas pada perguruan tinggi adalah proyek dakwah sebagai amal saleh dan meneruskan gagasan KH Achmad Dahlan. Dengan bekerja di PTMA maka secara tidak langsung mereka-mereka adalah orang yang tengah mengerjakan kebajikan dan akan mendapatkan balasan sebagai yang Allah janjikan dalam surat an-Nahl ayat 97.
“Barang siap mengerjakan kebajikan baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”
Kegiatan silaturahmi idul fitri yang dilaksanakan UMG dilanjutkan dengan saling berjabat tangan seluruh civitas akademik, sebagai tanda untuk saling mberikan maaf diantara sesama. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.