Mau Naik Haji? Perhatikan Enam Pesan dan Lima Tips Ini, liputan kontributor PWMU.CO Kota Probolinggo Hanafi.
PWMU.CO – Puluhan calon jamaah haji tahun 2022 Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umroh (KBIHU) Aisyiyah Kota Probolinggo memenuhi ruang pertemuan Gedung Nyai Walidah (GNW), Jumat (13/05/2022).
Mandiri dan Pelayan
Ketua KBIHU Aisyiyah Kota Probolinggo Noor Hidayah SH dalam sambutannya menyampaikan setidaknya ada enam hal yang harus menjadi perhatian oleh para jamaah haji. Pertama jadilah jamaah haji yang mandiri dari segala hal. Jangan selalu mengandalkan istri atau suami kita atau orang lain karena terkadang kita bisa berpisah.
“Kedua siapkan diri jadi pelayan. Apapun jabatan kita di Indonesia pada saat berada di tanah suci hilangkan dulu jabatan itu. Ini agar kita selalu bisa memberi pelayanan kepada siapapun yang perlu bantuan,” ujarnya.
“Ketiga rajin-rajinlah mendoakan orang lain, terutama saat melihat jamaah yang sedang sakit ataulah hal lain. Kita doakan semoga segera diberi kesembuhan oleh Allah swt agar bisa melaksanakan ibadah haji dengan sempurna,” tambahnya.
Jangan Banyak Selfi
Keempat, lanjutnya, jangan sampai pernah ada bisikan negatif kepada orang lain dalam hati. Ini karena bisikan-bisikan negatif itu akan bakal menjadi kenyataan.
“Kelima jangan banyak selfi. Terlebih lantas foto-foto itu dikirim kesemua group WhatsApp yang dipunyai. Sehingga tidak menutup kemungkinan akan memunculkan perasaan pamer atau sombong,” pesannya.
“Yang keenam, sabar di saat bertemu dengan jamaah yang melakukan hal-hal yang tidak sesuai. Semoga kita yang yang akan melaksanakan ibadah haji ini diberi kelancaran dan memperoleh haji yang mabrur,” imbuhnya.
MoU Suami-Istri
Sementara itu Pembina KBIHU Aisyiyah Kota Probolinggo Munaamul Azizid SAg MAg menyampaikan tips ibadah di tanah suci. Pertama luruskan niat. Datang ke tanah suci benar-benar untuk ibadah selalu memohon kepada Allah swt dan membawa bekal secukupnya.
“Kedua, membuat memorandum of understanding (MoU) suami dengan istri, sebab sering terjadi perselisihan terhadap hal-hal yang kecil,” ungkapnya.
Ketiga, sambungnya, jangan terlalu membayangkan hal-hal yang ada di Mekkah. Nanti hotelnya mewah, nanti hotelnya dekat dengan Kabah. Nanti masakan di sana enak, nanti transportasinya nyaman dan lainnya. Sebab kalau nanti tidak sesuai dengan apa yang telah dibayangkan maka akan mengganggu terhadap kekhusyukan ibadah kita.
Jalan-Jalan dan Waspada Hari Pertama
“Yang keempat, mulai sekarang latihlah berjalan-jalan. Jalan-jalan di waktu pagi, siang dan sore hari agar kita nantinya terbiasa dan tidak merasa capek pada saat melaksanakan ibadah. Jarak hotel ke masjidil haram yang terdekat untuk jamaah haji reguler 1 km, sedangkan paling jauh antara 4 km sampai 5 km. Pendek kata jalan kaki selalu dilakukan,” paparnya.
“Terakhir kelima waspada di hari pertama, baik hari pertama di Mekkah maupun di Madinah. Tolong hati-hati karena fisik sudah terkuras mulai dari mau berangkat sampai menuju tanah suci. Maka sesampainya di tanah suci pulihkan terlebih dahulu kekuatan fisik kita, barulah melakukan kegiatan ibadah. Jangan lupa kenali dulu lingkungan atau lokasi yang kita tempati agar tidak tersesat pada saat kembali,” tuturnya. (*)
Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.