Jadi Apa Saja, Kembalilah ke Muhammadiyah, liputan Ummu Salamah kontributor PWMU.CO
PWMU.CO – MIM (Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah) se-Kecamatan Ujungpangkah Gresik melaksanakan penutupan ujian akhir mata pelajaran Al- Islam, Kemuhammadiyahan, Bahasa Arab Ismuba), Jumat (13/5/22).
Ujian ini dilaksanakan secara kolektif mulai Rabu-Jumat (11-13/5/22 ) yang diikuti 93 siswa kelas VI bertempat di Perguruan Muhammadiyah 5 Canga’an Ujungpangkah. Mereka dari Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah 1 Ujungpangkah, Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah 2 Banyuurip, Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah 3 Gosari, Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah 4 Ngimboh, Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah 5 Canga’an ,dan Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah 6 Sekapuk.
Siswi Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah 6 Safirah Dwi Arafah, dalam sambutan wakil siswa mengatakan, ujian kolektif sangat menyenangkan, bisa menambah teman dan menumbuhkan persaudaraan yang erat yang akan kita kenang sepanjang masa.
Hal senada juga disampaikan Arif Rohmanul Iman. Siswa Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah 5 ini mengatakan, merasa gembira karena menambah banyak teman yang kita kenang selamanya dimomen ujian Ismuba ini.
Pesan Perjuangan Muhammadiyah
Pada acara penutupan, wakil ketua ujian Ismuba Nuril Umam SPdI memberikan pesan kepada semua peserta agar nantinya melanjutkan pendidikan sekolah menengah dalam hal ini SMP/MTs yang berstatus sekolah Muhammadiyah.
Dia mengutip pesan KH Ahmad Dahlan, menjadi apa saja, kembalilah ke Muhammadiyah. Pesan ini memiliki makna yang dalam, kepada siswa kelas VI yang sebentar lagi meninggalkan bangku Madrasah Ibtidaiyah dan akan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
“Bahwa kalian semua adalah generasi penerus yang harus memikirkan perjuangan Muhammadiyah. Jika nantinya kalian sudah sukses harus tetap kembali ke Muhammadiyah,” ujarnya.
Tidak cukup itu, tegasnya, setelah sudah berjuang di Muhammadiyah ada pesan yang berkelanjutan, yang disampaikan KH Ahmad Dahlan yakni Hidup-hiduplah Muhammadiyah, tapi jangan mencari kehidupan di Muhammadiyah.
Pesan ini mengandung makna yang dalam, ketika berjuang di Muhammadiyah nanti jangan semata-mata mencari nafkah. Dengan kata lain kita dilarang memanfaatkan Muhammadiyah untuk kepentingan dirinya. Tapi yang diharapkan adalah nilai perjuangan kita kepada Muhammadiyah harus dengan sungguh- sungguh dan maksimal. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.