Kiat Menjaga Istikamah Ibadah Pascaramadhan, liputan Ain Nurwindasari, kontributor PWMU.CO Gresik.
PWMU.CO – Seluruh siswa putri SMP Muhammadiyah 12 GKB (Spemdalas) Gresik mengikuti kegiatan Kajian Muslimah (Kalimah) dengan materi Menjaga Istikamah Pascaramadhan. Acara digelar secara hybrid di Andalusia Hall, Jumat (13/5/22).
Sarah Diana Amalia, siswa kelas VIII International Class Program (ICP) 1 sebagai pemateri mengawali presentasinya dengan memaparkan definisi istikamah.
Menurut siswa yang akrab disapa Sarah ini, istikamah merupakan keadaan atau upaya seseorang untuk teguh mengikuti jalan lurus (agama Islam) yang telah ditunjukan Allah SWT pada umatnya.
“Nabi Muhammad juga mengakui bahwa istikamah itu memang sangat berat dilakukan, tapi bukan mustahil juga untuk dijalani,” jelasnya.
Sarah kemudian mengingatkan agar jangan sampai kita sebagai umat Islam termasuk orang-orang yang celaka karena tidak dapat pengampunan dari Allah selama bulan Ramadhan.
Ia pun mengutip beberapa perkataan ulama, seperti Qatadah: “Siapa saja yang tidak diampuni dibulan Ramadhan, maka sungguh di hari lain ia pun akan sulit diampuni”.
Ia juga mengutip Ibnu Rajab: “Tatkala semakin banyak pengampunan dosa dibulan Ramadhan, maka siapa saja yang tidak mendapati pengampunan tersebut, sungguh dia terhalang dari kebaikan yang banyak.”
“Oleh karena itu hendaknya kita memohon dengan sungguh-sungguh kepada Allah agar Allah menerima amal kebaikan kita di bulan Ramadhan, mengabulkan segala doa dan permohonan ampun kepada-Nya,” terangnya.
Kiat agar Istikamah Berbadah setelah Ramadhan
Didampingi oleh wali kelas VIII ICP 1, Ustadzah Fitriyatus Sa’adah SPd, Sarah pun memberikan kiat-kiat agar istikamah setelah Ramadhan. Menurutya istikamah sangatlah penting agar terus bisa melakukan amal shalih sebagaimana semangat beramal di bulan puasa.
Ada dua kiat agar istikamah setelah Ramadhan menurut Sarah.
Pertama, membuat perencanaan istikamah ibadah. Sarah pun mengutip sebuah hadits bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Amal (ibadah) yang paling dicintai Allah Taala adalah amal yang paling terus-menerus dikerjakan meskipun sedikit.” (HR al-Bukhari dan Muslim).
Menurutnya, menjaga istikamah ibadah setelah Ramadhan diperlukan perencanaan khusus. Seperti mengetahui apa perilaku yang telah diperbaiki semasa bulan Ramadhan dan bagaimana caranya untuk mencegah agar perilaku buruk tidak terulang lagi.
“Misalnya sebelum bulan Ramadhan kita sering komentar negatif di medsos, kemudian di bulan Ramadhan kita bisa berhenti dari berkomentar negatif. Maka perlu direncanakan agar kebiasaan buruk tetap tidak terulang setelah Ramadhan usai,” jelasnya.
Selain itu hendaknya juga direncanakan hal-hal positif yang sudah dilakukan di bulan Ramadhan untuk dilanjutkan di setelah Ramadhan.
“Seperti memperbanyak melihat akun-akun media sosial yang bermanfaat dan menambah ilmu pengatahuan,” ujarnya.
Tips yang kedua untuk menjaga istikamah adalah belajar dan mencari ilmu pengetahuan seluasnya.
“Penting ya memiliki pengetahuan, apa saja perilaku-perilaku yang baik, yang disukai Allah dan apa saja perilaku-perilaku buruk yang dapat membawa kita kepada kemudharatan,” ungkapnya.
Menurutnya pengetahuan akan mengingatkan seseorang untuk berada di jalur yang benar. Sementara itu perilaku juga mencerminkan pengetahuan seseorang.
Sarah kemudian memberikan contoh tips-tips istikamah yang simpel, di antaranya adalah menjaga shalat tepat waktu, puasa enam hari di bulan Syawal, membaca al-Quran, berusaha untuk memperbanyak shalat sunnah dan tidak berhenti mununtut ilmu.
“Teruslah berlari, teruslah berjalan, teruslah merangkak karena setiap usaha kita Allah selalu melihatnya,” pesannya.
Editor Mohammad Nurfatoni
Discussion about this post