PWMU.CO – Cara bersabar dalam menghadapi ujian Allah SWT disampaikan Musyrifah SAg dalam kajian Gerakan Perempuan Mengaji (GPM) Corp Muballighat Aisyiyah Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) se-Kabupaten Gresik yang dilaksanakan secara online, Kamis (12/5/22).
Musyrifah menyampaikan sabar adalah sikap menahan diri dari segala yang membuat diri manusia emosi dan keinginan serta bertahan dalama situasi sulit dengan tidak mengeluh.
“Sabar juga kemampuan mengendalikan diri yang juga dipandang sebagai sikap yang mempunyai nilai tinggi dan mencerminkan kekokohan jiwa orang yang memilikinya,’’ ujarnya.
Dia memaparkan sikap ini harus dimiliki oleh semua orang dalam menjalani kehidupan sehari-hari. “Karena tentunya Allah menciptakan manusia di dunia ini disertai dengan ujian dalam menjalani kehidupannya. Bersabar adalah salah satu perintah Allah SWT kepada hambanya,’’ ujarnya sekretaris Majelis Dikdasmen PDA Gresik ini.
Tentunya, tegasnya, sikap sabar harus diiringi dengan sikap tawakkal kepada Allah. Setelah sabar maka wajiblah bagi kita untuk menyerahkan semua urusan itu kepada Allah.
Kabar Baik bagi Orang Sabar
Ibu lima anak ini menyitir al-Quran surat al-Baqarah ayat 155 tentang kabar gembira bagi orang-orang yang bersabar yang artinya, Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.
Telah disebutkan di atas dalam kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dari masalah. Tentunya sikap sabar harus kita terapkan agar masalah dapat diselesaikan dengan baik, tenang dan berakhir dengan damai. Maka dalam ayat di atas Allah memberikan kabar baik bagi orang yang bersabar.
Sabar dalam Jalankan Ketaatan
Guru yang masih aktif mengajar di MI Muhammadiyah 2 Karangrejo ini menerangkan sikap yang pertama adalah sabar dalam ketaatan kepada Allah SWT.
“Taat kepada Allah artinya takwa kepada Allah. Dalam hal ini yang dimaksud adalah bersabar dalam menjalankan semua perintah-perintah Allah,’’ terang wanita kelahiran 5 Januari 1975 ini.
Dan mengatakan, taat jenis ini sangat berat untuk dilakukan. Barang siapa mampu bersabar dalam ketaatan maka dia akan mendapat kemuliaan.
Wajarlah bila sabar jenis ini paling tinggi derajatnya. Sebab bagi jiwa yang belum memiliki iman yang kokoh, taat itu melelahkan. Lelah jiwa lelah raga.
“Masih banyak di antara kita masih belum bersabar untuk menjalankan perintah Allah seperti melaksanakan shalat, zakat dan puasa,’’ tutur penulis terbaik buku antologi Ada Surga di Rumah Kita ini.
Menurutnya Kita masih mementingkan pekerjaan dan urusan duniawi, shalat masih saja diabaikan. Perintah zakat pun masih tidak dilaksanakan dengan baik. Banyak manusia enggan mengeluarkan zakat hartanya.
Dia mengimbau masih banyak manusia enggan untuk berpuasa dengan benar dan baik. Masih enggan menyempurnakan puasanya dan masih banyak lagi ketidaksabaran manusia dalam ketaatan kepada Allah.
Dalam surat Thaha ayat 132 yang artinya, Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan salat dan sabar dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik di akhirat) adalah bagi orang yang bertakwa.
Sabar dalam Hindari Kemaksiatan
Ibu lima anak ini menjelaskan, sabar dalam menghindari maksiat adalah bersabar dalam menjauhi semua larangan Allah SWT.
“Sebagai manusia kita masih banyak kekurangan, namun setidaknya kita harus berusaha selalu menjadi orang yang baik. Memperbaiki apa yang kurang atau yang tidak baik dalam diri kita,’’ tuturnya.
Dia menegaskan, jangan jadikan maksiat adalah pekerjaan kita yang tidak bisa ditinggalkan. Namun jadikan maksiat adalah musuh kita yang harus diperangi dan dimusnahkan.
Takutlah kalian semua kepada Allah. Takutlah akan hukuman yang akan kita terima jika kita melakukannya. Takutlah akan azab Allah yang pedih.
Peraih penghargaan harapan I lomba kepenulisan opini tahun 2022 yang diselenggarakan PWMU.CO ini mengajak kita semua untuk menjauhi perbuatan yang menjerumuskan pada kenistaan. “Jangan melakukan zina, jangan mencuri, merampok, menggunjing, memfitnah dan jangan melakukan hal-hal yang merugikan orang lain,’’ paparnya.
Sabar dalam Hadapi Musibah
Sekretaris Majelis Dikdasmen PDA Gresik ini menjelaskan lkehidupan manusia memang penuh cobaan. Cobaan atas musibah itu karena Allah ingin mengetahui kualitas keimanan seseorang. Kuatkah menghadapinya, putus asakah dia dalam menghadapi cobaan, kemanakah dia minta pertolongan dan lain sebagainya.
“Maka bersabarlah dan bertawakkallah atas semua musibah, tambahnya, pasti Allah akan memberi pertolongan diluar apa yang kita duga. Insya Allah ada hikmah dibalik ujian atau musibah,’’ terangnya.
Cobaan yang menimpa kita tentu sudah diatur oleh Allah SWT. Mungkin diantara kita diuji kehilangan orang yang kita cintai, diuji Allah kehilangan harta benda, diuji Allah karena sakit berkepanjangan dan lain sebagianya.
Maka jika kita bersabar, Allah SWT akan melipat gandakan pahala, menghapus dosa-dosa kita dan membantu menyelesaikan semua cobaan dan ujian yang dihadapi oleh umatnya dengan cara berdoa.
Cara agar Tetap Bersabar
Musyrifah menjelaskan tentang cara agar kita tetap bersabar saat menerima cobaan. Pertama segera mohon ampun kepada Allah atas dosa yang telah diperbuat dengan banyak membaca istighfar.
“Kedua, yakin dan percaya bahwa cobaan itu adalah dari Allah tidak dari yang lain. Ketiga, bertawakal kepada Allah dan berserah diri kepada Allah,’’ tambah Wakil Sekretaris PCA Manyar ini.
Dia mengingatkan kepada kita semua untuk selalu Introspeksi diri jika cobaan itu mungkin karena kesalahan atau dosa yang diperbuat. “Keempat, bersedekah, dengan banyak bersedekah bisa mengobati kesedihan atas cobaan yang menimpa dan dapat menolak musibah.”
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.