PWMU.CO – Luar biasa. Meski berada di tengah hutan dan tanpa pasokan listrik dari PLN, Panti Asuhan Muhammadiyah Nanggulan Kulonprogo, Yogyakarta ini, justru sudah berkemajuan. Sistem keuangannya sudah online.
“Ini cambuk bagi kita. Meski listriknya menggunakan genset, namun sistem keuangannya sudah online,” kata Ferry Yudi Antonis Saputro, Ketua Majelis Pelayanan Sosial (MPS) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya, yang bersama pengurus Panti Asuhan Muhammadiyah se-Surabaya mengunjungi panti tersebut untuk studi banding tentang sistem keuangan LKS (Lembaga Kesejahteraan Sosial) online, Ahad (5/1).
(Baca: Keren, Panti Asuhan Aisyiyah Karanganyar Ini Wajib Sekolahkan Anak-Asuhnya hingga Sarjana)
“Sebuah terobosan yang benar-benar berkemajuan,” puji Fery, dalam sambutan kunjungan. “Meski berada di wilayah hutan Menoreh nan jauh dari kota, dengan akses jalan yang sulit, tapi kami yang berasal dari Kota Metropolitan Surabaya yang justru harus belajar ke sini,” ucapnya.
“Saya siap apabila suatu saat diajak ke Surabaya untuk memberikan pelatihan sistem ini,” ucap Purdiyanto Skom, penanggungjawab sistem keuangan LKS online, menanggapi keinginan dari Surabaya itu.
Sementara itu, Ustad Ghifari Yuristiadhi yang mewakili MPS PWM Daerah Istimewa Yogyakarta menyampaikan terima kasih atas kunjungan ini. “Ini merupakan kehormatan dan kebanggaan dari kami. Saya tidak menyangka, jauh-jauh dari Surabaya datang ke Kulonprogo untuk belajar mengenai kelebihan yang kami miliki. Semoga bisa mengambil pelajaran dan pengalaman di sini,” ujarnya.
(Baca juga: Studi Banding ke SMA Trensains Muhammadiyah Sragen untuk Mantapkan Pendirian Panti Trensains Surabaya)
Selama 3 hari 2 malam, MPS PDM Kota Surabaya yang dipimpin Wakil Ketua Drs H Zayyin Chudlori MA, melakukan studi banding ke berbagai amal usaha Muhammadiyah di Jateng dan DIY. Di antaranya ke Panti Asuhan Yatim Aisyiyah Karanganyar dan SMA Trensains Muhammadiyah Sragen.
Khusus soal studi banding sistem keuangan LKS online, Ferry mengatakan bahwa hal itu dilakukan untuk menerapkan keterbukaan dalam pengelolaan keuangan berbagai Panti Asuhan Muhammadiyah di Surabaya. “Keterbukaan dalam pengelolaan keuangan merupakan salah satu cita-cita besar keluarga besar panti asuhan yang kami kelola,” katanya kepada PWMU.CO, Senin (6/1) pagi. (MN).