PWMU.CO– AMM jadi istimewa kalau aktif berdakwah sejak muda hingga menjadi kader Muhammadiyah yang militan.
Demikian disampaikan Wakil Ketua PDM Trenggalek Catur Winarno MM dalam halal bihalal di Tebing Lingga Desa Nglebo Kecamatan Suruh, Trenggalek, Ahad (15/5/22).
Hadir dalam halal bihalal ini kader Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) dari Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah, IMM, IPM, Tapak Suci, HW, perwakilan PDM Trenggalek dan perwakilan Aisyiyah.
Catur Winarno membuka tausiyahnya dengan menata niat sebelum beraktivitas. ”Kita datang ke Nglebo ini untuk apa? Tidak lain untuk taqarrub ilallah, mendekatkan diri kepada Allah. Yang kedua, silaturrahim, yang ketiga menikmati alam di Desa Nglebo,” katanya.
Dia menyampaikan, Muhammadiyah itu bukan agama, agama umat itu tetap Islam. ”Muhammadiyah itu adalah gerakan dakwah amar makruf nahi mungkar. Jadi tempat kita berhimpun dengan kekuatan potensi yang ada di diri kita ini yang berjuang bersama untuk meninggikan dinul Islam,” jelasnya.
“Jangan berpikir Muhammadiyah itu kuno. Di Muhammadiyah, kita punya pimpinan pusat itu sampai pimpinan daerah dan pimpinan cabang punya Majelis Tarjih dan Tajdid. Ini tidak kuno, ini sangat modern, dunia saja mengakui,” tuturnya.
Majelis ini, kata dia, yang menentukan ini sahih dan tidak sahih. Ini benar dan kurang benar, ini yang paling dekat dengan ajaran Rasulullah. Majelis berisi ahli tafsir, ahli hadits, ahli bahasa Arab, semua dihimpun mengkaji permasalahan baru.
Dia berpesan aktif di Ortom jangan sampai patah hati karena dikritik oleh orang tua. ”Kritikan itu cambuk, anak muda jangan menikmati hidup saja dengan kenikmatan. Konsepnya Rasulullah itu manusia tidak akan pernah pensiun berbuat baik kecuali sudah meninggal,” ujarnya.
Bermuhammadiyah itu keren, tandasnya. Motivasi bermuhammadiyah itu Ali Imran ayat 104. “Kita ber-NA, ber -IPM, ber- IMM, ber-Tapak Suci, ber-HW, bermuhammadiyah, kita ingin menjadi kelompok yang beruntung, lewat mengajak kebaikan, menyuruh yang baik-baik dengan tuntunan Allah dan Rasulullah dan mencegah yang mungkar,” jelasnya.
Masuk Tujuh Golongan
Dia menjelaskan hadits Rasulullah tentang di hari kiamat nanti ada tujuh golongan yang mendapatkan pertolongan Allah. Artinya di yaumul hisab diberikan jalan tol, salah satunya yaitu pemuda yang tumbuh menjadi dewasa dalam keadaan taat kepada Allah.
“Di hadits ini tidak ada yang tua yang diistimewakan, yang sepuh kalau tidak taat kebangetan,” guyonnya soal istimewanya AMM.
“Kalau ada pemuda-pemuda seperti ini, ben dino yo mikirno piye, yo opo Muhammadiyah iki iso berkembang, bagaimana Islam itu dapat mewarnai dalam kehidupan kita, dalam keluarga kita, di lingkungan kita dengan aktivitas kita. Dengan shalatnya yang baik, puasanya yang baik, maka kita masuk prioritas itu. Pemuda kalau ndak pingin itu ya ndak normal,” tegasnya.
Menurut dia, saat ini mayoritas sedang menikmati hidup yang enak, bahkan hedonis. ”Serba berkecukupan, sekarang hampir semua anak sekolah menikmati sepeda motor, sepekan, dua pekan dikasih uang, enak to?” celetuknya.
Dia mengingatkan berhati-hati dengan pola hidup hedonisme. Khawatir terjadi loss generation, ada generasi yang hilang. “Karena ada lho anak-anak sekarang kalau diajak sedikit repot mengurusi Pemuda, Muhammadiyah, mengurusi pelajar Muhammadiyah, mengurusi Aisyiyah, NA, ndak ada waktu alasannya. Ndak ada tenagalah,” sindirnya.
Jangan merasa menyisihkan waktu untuk dakwah rasanya eman-eman, padahal Rasulullah memotivasi kita untuk hadir mengisi majlis taklim seperti ini hadiahnya banyak.
“Pertama, hatinya menjadi tentram. Kedua, ditemani para malaikat, malaikat ini membawakan ampun kepada kita, keren to?” ujarnya.
Ketiga, di hari kiamat, yang rajin dalam majelis taklim oleh Allah diabsen namanya bersama nabi dan rasul, dan para orang-orang saleh salehah.
Penulis Candra Dwi Aprida Editor Sugeng Purwanto