Smamio Gandeng PBS Kenalkan Budaya Tionghoa, liputan Nur Alfi Syahriyah kontributor PWMU.CO
PWMU.CO – SMA Muhammadiyah 10 GKB Gresik (Smamio) menggandeng Pusat Bahasa Spemdalas (PBS) mengenalkan budaya, dan bahasa dari Tionghoa dalam kegiatan Foreign Language Space (Flace) di Convention Hall, Selasa (24/5/22).
Dalam acara tersebut menghadirkan Alumni kampus Kesenian Tari di Taiwan Helena Aprilia untuk mengenalkan budaya dan bahasa dari Tionghoa.
Program Flace ini merupakan program internasional dari pengembangan pendidikan yang dimiliki Smamio untuk membekali keterampilan siswa berbahasa asing.
Aktif Berbahasa Asing
Kepala sekolah Hari Widianto MPd dalam sambutan meyampaikan kegiatan ini bertujuan agar siswa dapat belajar aktif berbahasa asing dengan menghadirkan native.
“Harapannya siswa juga mendapat pengetahuan untuk bekal kuliah ke luar negeri atau menyiapkan diri di dunia kerja,” ujarnya.
Dia memaparkan Smamio menyiapkan siswa dengan berbagai bekal keterampilan agar bisa survive di luar. Kegiatan ini yang bertindak sebagai native Helena Aprilian.
Mampu Kuliah di Luar Negeri
Cece Helena, sapaan akran Helena Aprilia menyampaikan kisahnya dan cara agar mampu berkuliah di luar negeri.
“Berbahasa Mandarin itu mudah karena tidak berpatokan dengan grammer dan tenses,” katanya.
Jadi, tegasnya, kita tidak perlu khawatir yang terpenting ada kemauan. Berkuliah di luar negeri terutama di Taiwan itu biayanya terjangkau.
Seperti mahasiswa jurusan kedokteran, berbeda dengan Indonesia jurusan kedokteran yang memakan waktu yang lama. Di Taiwan jurusan kedokteran ditempuh selama 6 tahun.
“Tahun pertama belajar tentang bahasa Mandarin untuk sehari-hari (komunikasi) dan bahasa Inggris untuk bahasa Inggris untuk bahasa kedokteran. Empat tahun kuliah kedokteran dan satu tahun terakhir Koas dan diakui sebagai dokter internasional,” jelasnya.
Hukum Legal
Cece Helena menjelaskan mahasiswa bisa bekerja secara bersamaan dan hukumnya Legal. Mahasiswa yang sedang bekerja di Taiwan dan China tidak perlu sembunyi-sembunyi karena itu hukumnya.
“Dan untuk perolehannya (gaji) partime sudah ditentukan oleh pemerintah,” tambahnya.
Kekhawatiran sebagai orang Indonesia yang mayoritas beragama Islam, pemerintahan dan lembaga-lembaga di luar negeri khususnya di Taiwan menyediakan depot-depot makanan yang bersertifikat halal.
“Kalian yang memiliki potensi dan keinginan keluar negeri, jangan berhenti mengusahakan karena kalian dapat berbahasa asing dan akan mendapatkan ijazah yang bertaraf internasional.
Dia menyampaikan tidak perlu khawatir tentang bermimpi tinggi, usaha, dan wujudkan,” tandasnya. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.