Sekolah Muhammadiyah se-Klaten Terapkan ATM Usai Kunjungi MIM 1 Probolinggo, liputan kontributor PWMU.CO Kota Probolinggo Lusi Aslihatul Jannah.
PWMU.CO – Sekitar pukul 07.30 wib, dua bus rombongan dari Kalten Jawa Tengah datang berkunjung ke MI Muhammadiyah (MIM) 1 Kota Probolinggo dalam rangka studi banding, Selasa (24/5/2022). Rombongan sejumlah 92 orang ini berasal dari beberapa lembaga pendidikan Muhammadiyah se-Klaten.
Kepala MIM 1 Kota Probolinggo bersama dengan komite dan perwakilan dari Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Probolinggo menyambut kedatangan tamu dari gerbang utara madrasah. Ustadz dan Ustadzah ikut serta menyambut tamu kemudian mendampingi seluruh tamu untuk masuk wilayah MIM dan mengamati lingkungan MIM.
Kegiatan studi banding dimulai dengan pembukaan resmi di Aula. Beberapa sambutan disampaikan saat pembukaan kemudian dilanjutkan dengan pemaparan singkat profil MIM 1 Kota Probolinggo oleh Kepala MIM 1 Kota Probolinggo Hanafi.
“Alhamdulillah acara berjalan lancar. Ternyata dari pihak Klaten antusias. Awalnya saya pesimis karena Klaten ini kan pusatnya sekolah-sekolah besar. Tapi ternyata ketika saya menjelaskan materi tentang profil sekolah mereka antusias,” ujar Hanafi.
Usai pemaparan profil singkat, seluruh peserta berpindah tempat untuk mengikuti kegiatan sharing program dan kegiatan sesuai dengan sub bidang. Diantaranya bagian kurikulum, sarana prasarana, kesiswaan serta keuangan.
Refreshing dan Silaturahmi Sekolah
Sementara itu Bendahara Dikdasmen Klaten Iskandar menyampaikan MIM 1 Kota Probolinggo terpilih sebagai lembaga pendidikan yang dikunjungi oleh beberapa lembaga dari Klaten tahun ini. Rencana yang sudah disiapkan sejak Maret 2022 ini akhirnya dapat terlaksana pada 24 Mei 2022.
“Kami memang punya jaringan sekolah Muhammadiyah. Ini kan setiap bulan ketemu jadi ada agenda atau program setiap tahun untuk refreshing dan silaturrahim ke sekolah-sekolah yang bisa kita ambil hikmah untuk memajukan sekolah di Klaten. Jadi begitu kami melihat di media elektronik, lewat google dan internet ternyata ada sebuah MI di Kota Probolinggo yang memiliki destinasinya yang begitu banyak. Maka kami memutuskan MIM ini untuk studi banding,” jelasnya.
Serangkaian acara dilaksanakan mulai 07.30 hingga 12.00 wib. Kegiatan studi banding ini memberikan kesan baik untuk para tamu.
Salah satu peserta studi banding Arik Purwaningsih, menyampaikan kesan yang ia dapat saat pertama kali masuk wilayah MIM 1 Kota Probolinggo.
Takjub Perkembangan Jumlah Siswa
Dia mengagumi tata letak dan desain bangunan di MIM. Dia juga takjub dengan perkembangan jumlah siswa sejak 2001-2022. Baginya MIM 1 Kota Probolinggo mampu mengelola manajemen dengan baik. Hal ini terbukti dari kuantitas siswa yang awalnya hanya 97 siswa hingga mencapai 953 siswa.
“Jadi ketika kami datang, begitu kami melihat gedungnya dulu yang catnya warna warni. Ini sangat mengapresiasi talenta siswa-siswi yang juga beragam warna-warni diwakili dengan indahnya gedung ini,” ungkapnya.
Beragam persiapan telah dilakukan oleh pihak tuan rumah dalam kesempatan ini. Mulai dari persiapan ruang pemaparan materi, pendampingan tamu di lingkungan madrasah hingga jamuan snack pagi dan makan siang.
Hingga pada pukul 12.00 wib acara ditutup dengan kegiatan ramah tamah. Seluruh tamu menyantap makan siang sambil menikmati sebuah pertunjukkan musikalisasi puisi dari siswa-siswi MIM 1 Kota Probolinggo.
Tak Ada Batas Akhir Perjuangan Muhammadiyah
Usai dilaksanakannya kegiatan ini banyak harapan yang disampaikan oleh peserta dari Klaten. Salah satunya dari Ketua Rombongan Studi Banding dari Klaten Sihono
“There is no finish line. Jadi tidak ada batas akhir dari perjuangan Muhammadiyah. Semangat kita itulah ruh kita untuk berjuang. Mudah-mudahan kami terinveksi virus kebaikan dari sini. Kita mau mencoba adopsi, tiru dan modifikasi (ATM) untuk lembaga kami,” tegasnya.
Selain Sihono, Ketua Jaringan Sekolah Muhammadiyah dan Aisyiyah Kabupaten Klaten
Hamzah Tri Wijaya berharap agar seluruh Ustadz dan Ustadzah bisa bersinergi, komiten, loyalitas yang tinggi untuk kemajuan madrasah.
Selain harapan yang disampaikan dari pihak Klaten, Bendahara Majelis Dikdasmen PDM Kota Probolinggo Kris Hananto juga berharap agar MIM ini terus mengembangkan kualitas.
“Karena MIM ini sebagai sekolah tujuan, baik tujuan wali murid untuk menyekolahkan anaknya di sini, juga menjadi sekolah rujukan bagi sekolah-sekolah Muhammadiyah di Jatim dan kota lain. Prestasi yang dicapai itu minimal harus dipertahankan dan maksimalnya harus ditingkatkan. Sehingga akan menjadi lebih baik lagi,” pesannya. (*)
Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.