Ciri-Ciri Gerakan Perempuan Berkemajuan, liputan Ain Nurwindasari, kontributor PWMU.CO Gresik.
PWMU.CO – Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur Dra Hj Rukmini Amar MAp menjadi pembicara inti dalam resepsi Milad Ke-105 Aisyiyah.
Acara diselenggarakan oleh Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Gresik di Hall Sang Pencerah Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) Kamis (26/5/2022).
Menurut wanita paruh baya ini, tema milad Aisyiyah tahun ini— ‘Perempuan Pengusung Peradaban Utama’—memiliki beberapa landasan teologis. Pertama, Surat Ibrahim ayat 1.
Ia lantas mengutip bunyi ayat beserta terjemahannya, “Alif, lam ra. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji.”
Menurutnya surat yang diawali dengan huruful muqattaah biasanya ada hal yang tidak bisa diterima oleh nalar manusia.
Ia lanjut mengomentari isi dari ayat tersebut, “Oleh karena itu bagaimana caranya agar al-Quran terus disampaikan agar manusia tercerahkan. KH Ahmad Dahlan baru beberapa ayat yang diajarkan, bisa mencerahkan manusia. Lalu, sudah berapa ayat yang sudah kita amalkan dalam kehidupan,” ujarnya.
Tercerahkan Jangan Digelapkan Lagi
Adapun landasan teologis yang kedua adalah surat al-Baqarah ayat 257. “Allah pelindung orang yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya adalah setan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan. Mereka adalah penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya.”
“Jadi tugas kita di Persyarikatan adalah bagaimana mengeluarkan dari kezaliman menuju cahaya. Bagaimana anggota Aisyiyah tercerahkan. Bukan sebaliknya, dari tercerahkan digelapkan lagi,” terangnya.
Rukmini menegaskan dalam Islam tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam hal sama-sama memiliki kesempatan untuk berkembang.
“Perempuan, sebagaimana juga laki-laki, mempunyai potensi untuk berkembang dan maju dalam segala aspek kehidupannya untuk mencapai kesejahteraan duniawi dan ukhrawi. Bahkan di dunia pendidikan banyak prestasi diraih oleh perempuan dari pada laki- karena perempuan lebih tekun. Tapi lemahnya perempuan adalah kurang pada analisis,” ungkapnya
Selain itu, menurutnya, laki-laki dan perempuan juga mempunyai kesempatan untuk berkembang dan maju bersama di ruang domestik dan publik. Meski demikian ia mengingatkan, “Antara laki-laki dan perempuan tidak sama karena mereka menjadi pasangan.”
Namun disayangkan, menurutnya banyak perempuan yang belum memahami dan mendapat kesempatan untuk berkembang menjadi perempuan yang berkemajuan.
Ia lantas menjelaskan hakikat Aisyiyah yang merupakan organisasi gerakan perempuan yang berperan untuk mewujudkan kehidupan perempuan yang berkemajuan. Yaitu perempuan yang alam pikiran dan kondisi kehidupannya maju tanpa mengalami hambatan dan diskriminasi secara struktural ataupun kultural.
“Jadi tidak merasa kehadirannya itu tidak bermanfaat,” ujarnya.
Baca sambungan di halaman 2: Ciri-Ciri Perempuan Berkemajuan