Berkunjung ke SPEAM, Wakil Rektor UIN Ar-Raniry Berbagi Kiat Sukses, liputan Dadang Prabowo, kontributor PWMU.CO Kota Pasuruan.
PWMU.CO – Wakil Rektor II Universitas Islam Negri (UIN) Ar-Raniry, Aceh, Prof Dr Syabuddin MAg mengunjungi SPEAM (Sekolah Pesantren Entrepreneur Al-Maun Muhammadiyah) Kota Pasuruan.
Dalam kunjungannya pada Jumat (27/2/22) itu, dia disambut oleh Ketua Badan Pembina Pesantren (BPP) SPEAM Dr Syamsudin MAg, dan Direktur SPEAM Dadang Prabowo MAg.
Syabuddin berkunjung ke SPEAM dengan tujuan melakukan penelitian tentang moderasi beragama di lingkungan pesantren. Penelitian dilakukan dengan mengisi angket yang mellibatkan santri dan ustadz di SPEAM.
“Ada beberapa pesantren yang saya teliti tentang penerapan moderasi beragama di pesantren. Dan SPEAM salah satunya,” ujarnya.
Untuk itu, sambungnya, saya berterima kasih kepada seluruh jajaran pimpinan, para ustadz, dan santri yang sudah bersedia membantu menyelesaikan penelitian ini.
Kiat Sukses
Selain melakukan penelitian, dosen yang juga seorang qari dan hafidh Quran tersebut berbagi kiat meraih kesuksesan dalam hidup.
“Kalau kita ingin sukses dalam setiap urusan kita, setidaknya ada tiga hal yang harus kita pegang,” ujarnya.
Pertama, komitmen. Menurutnya, komitmen itu itu ibarat blue print dan tujuan yang harus dicapai. Tanpa komitmen, maka kesuksesan akan menjauh dari seseorang. Dia mencontohkan seorang penghafal al-Quran yang selalu menjaga hafalannya.
“Karena sudah komitmen menghafalkan al-Quran, maka jalan apapun akan ditempuh, meskipun berat,” ungkapnya.
Dan tidak berhenti menghafal ketika dia sudah hafal, tapi dia juga komitmen menjaga hafalannya dengan selalu mengulanginya,” imbuhnya.
Begitu juga, lanjutnya, seorang yang ingin meraih gelar tertinggi dalam bidang akademis sebagai guru besar, maka dia harus mempunyai komitmen untuk mewujudkannya. Apalagi sebuah lembaga pendidikan, dibutuhkan komitmen kolektif untuk sukses bersama.
“Dan komitmen untuk maju tidak boleh berubah, atau goyah dengan alasan apapun,” ujarnya.
Kedua, strategi. Bagi doktor alumnus International Islamic University of Malaysia (IIUM) tersebut, sebuah komitmen baru bisa terwujud, jika direalisasikan dengan cara membuat strategi. Strategi adalah bentuk nyata mewujudkan komitmen.
“Berbeda dengan komitmen yang bersifat tetap, strategi bersifat kondisional. Sesuai dengan kondisi dan situasi,” jelasnya.
Baca sambungan di halaman 2: Libatkan Allah