PWMU.CO – Dusun Cumpleng Darurat PMK, SMK Muhammadiyah 6 Modo Turun Tangan. Setelah sukses melakukan edukasi dan pengobatan ternak terindikasi penyakit mulut dan kuku (PMK) di Desa Tritunggal Kecamatan Babat, kali ini SMK Muhammadiyah 6 Modo Lamongan Jawa Timur langsung tancap gas di Dusun Cumpleng, Desa Bronjong, Kecamatan Bluluk, Kabupaten Lamongan, Selasa (14/6/2022).
“Pak tolong ada tim medis SMK yang ke dusun kami. Di sini sekitar ada 20 ekor lebih yang terindikasi PMK,” lapor Sugianto via chat WhatsApp yang disampaikan kepada Kepala SMK Muhammadiyah 6 Modo Mohamad Su’ud.
Bahkan Sekretaris Pimpinan Ranting Muhammadiyah Bronjong ini juga mengatakan ada enam sapi yang mati. Tiga di antaranya baru lahir. “Ada juga yang dijual 2 juta rupiah karena tidak bisa berdiri selama empat hari,” ungkap pria yang juga guru mengaji TPQ Surau Pengiling, Bronjong.
Mendapat laporan ini, Budi Utomo, Koordinator Tim Aksi Sosial PMK langsung melakukan koordinasi sehari sebelum pelaksanaan. “Kami segera melakukan koordinasi bersama anggota tim, kami sepakat untuk melakukan aksi sosial,” tandas alumnus Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang ini.
Kerja Sama dengan Muhammadiyah
“Pak, besuk aksi sosial PMK kerja sama dengan Pimpinan Ranting Muhammadiyah Bronjong, ya?” pinta Sugianto kepada tim SMK. Beliau juga mengatakan siap membantu menyukseskan kegiatan dengan cara menjamu makan dan minum tim SMK.
“Saya akan pesan spanduk, Pak,” kata Sugianto.
Malam hari, Sugianto menginformasikan perkembangan baru terkait sapi yang terindikasi PMK. Dari jumlah data awal 20 ternyata setelah dilakukan pendataan ada 70-80 ekor “terpapar” penyakit yang ciri-cirinya mirip PMK.
Respon cepat dilakukan oleh Tim Aksi Sosial PMK SMK. “Kami secepatnya menyiapkan tenaga tambahan dan peralatan yang dibutuhkan,” jelas Ghoffar Shiddik Cahyono, Ketua Program Keperawatan Hewan SMK Muhammadiyah 6 Modo.
Baca sambungan di halaman 2: Antusiasme Warga