PWMU.CO – Usai PAT, Perpustakaan SD Mudabo ‘Meledak’. Sebanyak 563 siswa mengunjungi Perpustakaan Baitul Ilmi SD Muhammadiyah 2 Bojonegoro (SD Mudabo), terhitung sejak 15 Juni 2022. Ledakan pengunjung terjadi setelah penilaian akhir tahun (PAT) Rabu (8/6/2022).
Pustakawan Perpustakaan Baitul Ilmi SD Mudabo Lika Noermala mengatakan, ledakan pengunjung terjadi dari pengunjung kelas I-V. Sebelumnya pengunjung perpustakaan hanya 321 siswa di bulan Mei 2022.
“Sekolah memiliki perpustakaan konvensional dan perpustakaan digital. Tetap melayani peminjaman dan pengembalian, pengguna perpustakaan sama-sama banyak peminatnya,” ujarnya.
Menurutnya, perpustakaan di era digital ini sangat perlu dikembangkan dan berkreasi dalam menjalankannya. Tak hanya teknologi yang dimaksimalkan, pelayanan juga perlu dimaksimalkan dengan sebaik-baiknya.
“Perpustakaan menyediakan bahan bacaan dan beberapa permainan puzzle edukatif,” ujarnya, Rabu (15/06/2022)
Dia menjelaskan, di usia SD anak-anak masih membutuhkan media belajar dan bermain menggunakan mainan puzzle dan kartu yang mampu mengasah kemampuan mengingat.
Lika menambahkan, protokol kesehatan tetap diterapkan di perpustakaan. Memakai masker dan menggunakan hand sanitizer di depan pintu masuk perpustakaan. Kegiatan bermain dan membaca tetap dilakukan dengan baik di perpustakaan.
Menggunakan SLiMS Bulian
Lika Noermala menerangkan, peminjaman dan pengembalian koleksi dilakukan dengan secara manual karena database buku belum terinput semua.
“Adapun koleksi yang layanan sirkulasi sudah menggunakan sistem otomasi SLiMS, dan pencatatan pengunjung dilakukan secara sistematis walaupun belum di-online-kan,” tambahnya.
Sirkulasi dengan SLiMS (Senayan Library Management System) ini diterapkan sehari-hari untuk memudahkan proses layanan di perpustakaan. Sebab, hanya dengan scan barcode, data akan muncul di komputer.
Menurutnya, menggunakan SLiMS menjadikan pelayanan peminjaman, pengembalian dan pencatatan pengunjung lebih cepat. Tampilan yang mudah dipahami, mudah digunakan dan mampu mengingatkan kepada anak-anak dalam pengembalian koleksi.
“Hal ini bertujuan untuk memudahkan administrasi perpustakaan dan pengembangan teknologi di bidang perpustakaan,” ujarnya.
Baca sambungan di halaman 2: Antre Komik Horor