Kriteria Mati Syahid, Emmeril Termasuk? Oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid al-Huda Berbek, Waru, Sidoarjo.
PWMU.CO – Kajian ini berdasarkan hadits riwayat Ibnu Majah
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ جَبْرِ بْنِ عَتِيكٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّهُ مَرِضَ فَأَتَاهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعُودُهُ فَقَالَ قَائِلٌ مِنْ أَهْلِهِ إِنْ كُنَّا لَنَرْجُو أَنْ تَكُونَ وَفَاتُهُ قَتْلَ شَهَادَةٍ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ شُهَدَاءَ أُمَّتِي إِذًا لَقَلِيلٌ الْقَتْلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ شَهَادَةٌ وَالْمَطْعُونُ شَهَادَةٌ وَالْمَرْأَةُ تَمُوتُ بِجُمْعٍ شَهَادَةٌ يَعْنِي الْحَامِلَ وَالْغَرِقُ وَالْحَرِقُ وَالْمَجْنُوبُ يَعْنِي ذَاتَ الْجَنْبِ شَهَادَةٌ. رواه أبن ماجه
Dari Abdullah bin Abdullah bin Jabri bin ‘Atik dari ayahnya dari kakeknya bahwa ia sedang sakit, lalu Nabi ﷺ datang untuk menjenguknya, seseorang dari keluarganya berkata, “Kami mengharapkan agar kematiannya dengan terbunuh secara syahid di jalan Allah.” Rasulullah ﷺ bersabda, “Jika demikian umatku yang mati syahid hanya sedikit, seseorang yang terbunuh di jalan Allah adalah orang yang mati syahid, penderita lepra mati syahid, wanita yang meninggal dunia karena melahirkan juga syahid, orang yang mati tenggelam, kebakaran dan orang yang menderita selaput dada juga adalah syahid.” (Hj Ibnu Majah)
Mati Syahid Hanya Sedikit
Dalam hadits di atas, Rasulullah sempat menyampaikan jika demikian umatku yang mati syahid hanya sedikit. Dalam kalimat ini seolah Rasulullah berharap sebaliknya, agar yang terkategori mati dari umat beliau lebih banyak lagi.
Dan demikianlah Rasulullah sangat menginginkan—karena kecintaan beliau kepada umatnya—agar umat ini semua masuk surga, termasuk yang terkategori mati syahid di atas sebagai keadaan mati yang sangat mulia.
Sudah tidak diragukan lagi, jika kita memahami sifat dan kepribadian Rasulullah, bahwa cinta beliau kepada umatnya sangatlah besar, beliau bersifat harish, amat sangat berharap, juga bersifat ra’ufurrahim, amat sangat berbelas kasihan. Hal ini disampaikan oleh Allah dalam firman-Nya.
لَقَدۡ جَآءَكُمۡ رَسُولٞ مِّنۡ أَنفُسِكُمۡ عَزِيزٌ عَلَيۡهِ مَا عَنِتُّمۡ حَرِيصٌ عَلَيۡكُم بِٱلۡمُؤۡمِنِينَ رَءُوفٞ رَّحِيمٞ ١٢٨
Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. (at-Taubah; 128)
Rasulullah sangat menginginkan umat beliau banyak yang ketika meninggal dalam keadaan syahid, sehingga Rasulullah meluaskan makna mati syahid itu bukan semata mereka yang berkesempatan perang di medan jihad, karena jika hal ini sudah jelas kesyahidannya. Akan tetapi ada beberapa kejadian lain yang menyebabkan seorang hamba juga terkategori mati syahid, sebagaiamana penjelasan hadits di atas.
Baca sambungan di halaman 2: Yang Termasuk Mati Syahid