PWMU.CO– LGBT itu singkatan dari Lebih Gendeng dari Binatang Ternak. Itu disampaikan Ustadz Jufri Mustafa saat Pengajian Ahad Pagi PCM Lakarsantri bertempat di MI Muhammadiyah 28 Jl. Raya Bangkingan Surabaya, Ahad (19/6/2022).
Dia menjelaskan itu ketika mengingatkan jamaah tentang propaganda paham liberal yang terus disuarakan kepada generasi muda supaya meninggalkan nilai agama.
Awalnya dia mengupas surat al-Baqarah ayat 133. Adakah kamu hadir ketika Ya’qub kedatangan maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: Apa yang kamu sembah sepeninggalku? Mereka menjawab: Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya.
”Nabi Ya’kub menjelang kematiannya khawatir apakah anak cucunya masih menyembah Allah dan tunduk dengan perintahnya. Kita pun juga harus khawatir dan pesankan kepada anak cucu kita supaya jangan tinggalkan shalat dan tetap mengamalkan ajaran Islam,” tutur Ustadz Jufri Mustafa dari PCM Bubutan ini.
Propaganda Liberal
Menurut dia, sekarang ini paham liberal dikampanyekan terus. Misalnya, paham semua agama itu sama. Kalau tak sepaham dengan prinsip ini dituduh intoleran.
”Lalu anak-anak remaja diajari bahwa cinta itu tak mengenal agama. Kalau cinta kepada sesama manusia, Islam memang mengajarkan untuk menyayangi dan adil kepada semua manusia tanpa melihat agama dan sukunya. Tapi ketika cinta mencari istri dan suami, Nabi mengajari lihat agamanya,” tandas guru SMP Muhammadiyah 7 Dupak Jaya itu.
Bahaya propaganda cinta tak mengenal agama di kalangan remaja Islam, sambung dia, mereka bisa memilih suami atau istri tak seiman. Akhirnya rumah tangga yang dibangun meninggalkan ajaran Islam, sekuler, dan liberal.
Propaganda berikutnya cinta itu tak mengenal gender. Pahamnya bercinta tidak harus antara laki-laki dan perempuan. Laki-laki boleh bercinta dengan laki-laki. Perempuan juga begitu. Inilah propaganda kaum homoseksual. Orang LGBT (Lesbian Gay Biseks dan Transgender).
Umat zaman Nabi Luth muncul lebih seram di zaman sekarang. ”Dulu orang gay punya simbol banana eat banana. Sekarang orang lesbian, perempuan dengan perempuan apa istilahnya ya,” ujarnya.
Karena itu dia menyebut LGBT itu Lebih Gendeng dari Binatang Ternak seperti disebut Allah dalam al-Quran surat al-A’raf: 179.
Berkah Shalat
Dia menyerukan kaum muslim tetap mengajarkan Islam kepada anak-anaknya menghadapi serbuan zaman internet dan liberalisme ini. ”Salah satu ajaran Islam itu adalah shalat. Ajari anak-anak kita shalat dan jangan pernah meninggalkan,” ujarnya.
Dia mengulas surat Thaha ayat 132
وَأْمُرْ اَهْلَكَ بِالصَّلٰوةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَاۗ لَا نَسْـَٔلُكَ رِزْقًاۗ نَحْنُ نَرْزُقُكَۗ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوٰى
Perintahkanlah keluargamu melaksanakan shalat dan sabar dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik di akhirat) adalah bagi orang yang bertakwa.
Ayat ini menjelaskan shalat itu bisa mendatangkan rezeki. ”Maka perbaikilah shalat supaya berdatangan rezeki Allah,” ujarnya.
Dia lalu menceritakan Maryam, keponakan Nabi Zakaria yang sejak kecil hidup di masjid dan selalu beribadah kepada Allah ternyata berlimpahan rezeki.
Setiap Nabi Zakaria masuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakaria bertanya, Hai Maryam dari mana kamu memperoleh makanan) ini?. Maryam menjawab: Makanan itu dari Allah. Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendakiNya tanpa hisab. (Ali Imran: 37)
Penulis/Editor Sugeng Purwanto