PWMU.CO– Jambore Ambulance Muhammadiyah se-Jawa Timur pertama kali digelar di Ngawi, Sabtu-Ahad (18-19/6/2022).
Acara bertempat di Argo Tekno Park Ngrambe diikuti oleh 120 peserta dengan 60 mobil ambulans dari Lazismu dan amal usaha. Datang perwakilan ambulans dari DI Yogyakarta dan ambulance Alphard dari Klaten Jawa Tengah.
Juga ada dua Food Truck Siaga Bencana Lazismu Jawa Timur dan Ponorogo yang menyiapkan makan bagi peserta.
Malam hari kegiatan Jambore Ambulance berupa sarasehan yang dihadiri Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Djatmiko dan Ketua DPRD Heru Kusnindar.
Ahad pagi datang food truck dari Lazismu Ponorogo membawa gorengan, pisang godok, telo godok, kopi susu. Semua makanan dari food truck Lazismu Jatim dan Lazismu Ponorogo disiapkan untuk peserta.
Wawasan Kru Ambulans
Panitia Lokal Supeno, yang juga aktivis Lazismu Ngawi mengatakan, kegiatan Jambore Ambulance ini sebagai ajang memperkokoh silaturahmi antar kru, yaitu pengemudi dan pendamping ambulans Muhammadiyah.
”Peningkatan wawasan para kru ambulans Muhammadiyah juga diberikan dalam kegiatan ini sehingga bisa memandu ambulans dengan baik pada saat berlalu lintas di jalan raya,” kata Peno yang juga anggota DPRD Ngawi dari PAN.
Wakil bupati yang akrab disapa Antok menyampaikan semoga Jambore Ambulance Muhammadiyah ini bisa menjadi gagasan untuk perbaikan dan kemanfaatan bagi yang lain. Karena ini yang pertama dilaksanakan semoga nanti bisa jadi rujukan bagi yang lain.
”Atas nama Pemerintah Kabupaten Ngawi memberikan penghargaaan sebesar-besarnya kepada Lazismu yang selalu bersinergi dengan pemerintah daerah terutama pada saat pandemi Covid-19. Beberapa waktu yang lalu Lazismu Ngawi terutama MDMC yang sigap dan tanggap melayani saerah yang tidak terjangkau oleh pemerintah daerah,” katanya disambut tepul tangan peserta.
Dia menceritakan, penyemprotan desinfektan oleh MDMC bergerak dari desa ke desa. Termasuk memperhatikan keluarga isolasi mandiri yang membutuhkan kiriman sembako.
Dukungan DPRD
Heru Kusnindar, Ketua DPRD Kabupaten Ngawi menyampaikan, kegiatan Jambore ini merupakan terobosan luar biasa. Ini merupakan kegiatan sosial yang dibutuhkan masyarakat.
Dia bakal mendukung kegiatan sosial inidengan bantuan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Dia berharap 38 kabupaten/kota Jawa Timur juga ikut memikirkan hal yang sama.
”Kami yakin kegiatan seperti ini sangat membantu kegiatan pemerintah dalam misi sosial. Saya bangga kepada Muhammadiyah karena anak saya lulusan SD Muhammadiyah 1 Ngawi dan alhamdulillah sekarang diterima di Perguruan Tinggi Negeri,” ujarnya.