Kisah Dara Al-Hema di Mekah, liputan co-editor PWMU.CO Ichwan Arif dari Tanah Suci.
PWMU.CO – Usai menjelankan ibadah di pagi itu, saya bersama istri mendekat ke kerumunan burung merpati (dara) di pelataran Masjid al-Haram, Mekah, Jumat (1/7/22).
Kepakan sayap yang riuh menyambut biji-bijian yang diberikan jamaah. Mereka membeli pakan biji-bijian warna coklat muda yang dijajakan anak kecil yang duduk di dekat area terminal kepulangan jamaah dari shalat.
Penduduk sekitar menyebut burung ini dengan nama merpati al-Hema. Sayapnya berwarna abu-abu muda dan tua. Warna burung pun hampir sama semua. Jamaah pun sangat terhibur dengan tingkah merpati yang jinak ini. Adakalahnya juga, burung ini terbang dalam dalam area dan dalam Masjid al-Haram.
Burung Merpati dan Kisah Hijrah
Menurut Ketua Rombongan KBIH Baitul Atiq burung merpati yang terdapat di halaman Masjid al-Haram ini ada yang menyebutnya berkaitan dengan kisah hijrah Nabi Muhammad SAW bersama dengan sabahatnya, Abu Bakar yang dikejar kaum Quraisy.
Ketika diumumkan pembunuhan terhadap Nabi, maka Allah perintahkan berhijrah. Di tengah malam Nabi pun keluar. Ini dijelaskan oleh Allah SWT dalam Surat Yasin ayat 9. Allah menyampaikan, kami jadikan depan belakang mereka dinding.
Maka, sambunya, Nabi dan Abu Bakar pun bisa melarikan diri dan bersembunyi di Gua Tsur untuk menghindari pengejaran.
“Pada saat itulah pintu gua yang ditempati Nabi dan Abu Bakar terdapat sarang laba-laba. Pada saat yang bersamaan juga terdapat sepasang merpati yang sedang bertelur, angkrem,” ujarnya, Jumat (1/7/22).
Dia memaparkan Abu Bakar sempat takut dan sedih tetapi Rasulullah pun mengatakan bahwa Allah selalu bersama kita. Nabi dan Abu Bakar tinggal di Gua Tsur selama tiga hari.
Ketika melihat laba-laba dan burung merpati tersebut, lanjutnya, kaum Quraisy memastikan bahwa di dalam gua tidak ada orang yang bersembunyi. Mereka pun kembali, maka Rasulullah dan Abu Bakar pun selamat dari pengejaran.
Pertolongan Allah
Anas Thohir menjelaskan ketika di Tanah Suci, kita tidak diperbolehkan menangkap apalagi memburuh burung merpati tersebut. Burung merpati pun berkembang biak dengan banyak di Tanah Suci ini.
Hadirnya sarang laba-laba dan burung merpati yang sedang bertelur ini adalah bentuk dari bantuan atau pertolongan Allah SWT untuk menyelamatkan Rasulullah dan Abu Bakar. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni