PWMU.CO– Rekrutmen bersama, sebanyak 55 guru dan karyawan baru sekolah Muhammadiyah Banyuwangi ikuti Diklat Aparatur Militan Muhammadiyah (AMM).
Acara bertempat di lokasi wisata Dusun Badeng Desa Sumberbulu Kecamatan Songgon, (Kamis-Jumat (14 – 15/7/2022).
Diklat rekrutmen bersama guru-karyawan baru ini bertajuk Rise and Shine for Muhammadiyah Future School. Ada 20 guru/karyawan pria dan 35 wanita dari SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/SMK/MA se Kabupaten Banyuwangi.
Ketua Panitia AMM, Fahimma Sholatin MPd, menyampaikan, tujuan kegiatan adalah mengokohkan semangat mengabdi pada persyarikatan, dan mencetak kader yang sat-set dan tidak anti kritik. Manfaat lainnya, guru dan karyawan baru tidak asing dengan kerja dan kinerja di Muhammadiyah.
”Jumlah guru-karyawan yang keluar karena ikut program P3K (pegawai kontak pemerintah) cukup banyak maka rekrutmen guru dan karyawan baru diubah dengan Diklat seperti ini,” kata Kepala SMK Muhammadiyah 6 Rogojampi itu.
Memang kita tidak bisa memaksa mereka terus mengabdi di sekolah Muhammadiyah, sambungnya, namun dengan adanya pakta integritas dan pelatihan AMM ini, bisa mengetahui sejauh mana motivasi dan mencintai Muhammadiyah. ”Tidak terkesan bekerja di AUM hanya mencari maisah dan batu loncatan,” ujarnya.
Satu Tujuan
Ketua Majelis Dikdasmen Nawachid MPd di sela paparannya bertanya, ”Sampeyan kerja di Amal Usaha Muhammadiyah ini cari rupiah atau ibadah?”
Ada peserta yang menjawab,“Ya dua-duanya, Pak.”
”Yo ra iso, lek ono wong meteng anake kembar, opo yo iso dilahirno bareng. Lak yo modyar ibune. Yo mestine salah siji disik,” sanggah Nawachid.
”Ibadah dulu, Pak,” jawab peserta yang lain.
”Iso njawab ngene iki lak wis tak wenehi gambaran mau kuwi to,” jawab Nawachid disambut geer peserta.
Nawachid menyampaikan, pendidikan itu sarana mengubah dari yang tidak tahu menjadi tahu. ”Alhamdulillah sekarang kita memiliki Aparatur Militan Muhammadiyah yang siap membesarkan amal usaha pendidikan. Apapun kendala yang nantinya dihadapi saat menjalankan tugas, harapannya tidak pantang menyerah. Ada rekan sejawat internal dan eksternal yang akan terus bersinergi demi kesuksesan bersama,” tandasnya.
Sekretaris Panitia AMM Rahmi Nur Aini MPd menjelaskan, rekrutmen bersama dan Diklat AMM ini merupakan tanggung jawab yang diberikan Majelis Dikdasmen PDM Banyuwangi.
”Persiapannya tiga pekan. Rencana awal pelaksanaan tiga hari namun disingkat menjadi dua hari dengan menginap. Memilih lokasi di sini. Pola pelatihan mirip Diksuspala yang diadakan Majelis Dikdasmen PWM Jatim,” katanya.
Saat Diklat hujan turun sehingga acara outbound dilaksanakan dalam ruangan. Ada tiga permainan dipandu tim dari Hizbul Wathan. Permainan tangkap buah, angka kelipatan, dan merangkai kata menjadi kalimat.
Dalam permainan tangkap buah, dalam bayangan peserta ada dua buah yang dijadikan sebagai acuan yakni durian (peserta diam) dan nangka (peserta menangkap tangan kiri peserta lainnya).
Dan posisi telapak tangan kanan terbuka telapak tangan kiri menguncup seolah-olah memegang buah yang akan ditangkap. Apabila instruktur menyampaikan kata durian maka peserta diam. Bila instruktur menyebut kata nangka maka tangan kanan akan menangkap tangan kiri peserta di sampingnya.
Bermain angka dengan ketentuan di angka kelipatan 3 dan 7 peserta tidak boleh menyebutkan angkanya tapi diganti dengan meriakkan kata ”boom”. Berdasarkan kesepakatan bersama, peserta yang melakukan kesalahan dihukum mengambilkan nasi kotak dan mendistribusikan sarapan yang disediakan oleh panitia.
Penulis Yulia Febrianti Editor Sugeng Purwanto