PWMU.CO– Stop bullying menjadi agenda hari kedua MPLS SD Muhammadiyah 11 Surabaya (SD MuhlaS), Selasa (19/7/2022).
Tema acara Wujudkan Sekolah Ramah Anak dengan Stop Bullying (Perundungan). Diikuti siswa kelas 4, 5, 6. Bertempat di auditorium lantai 4 SD MuhlaS. Seluruh peserta duduk dengan rapi dan tertib.
Hadir sebagai pembicara Afina Karima, siswi kelas XI SMA Negeri 4 Surabaya. Sekitar pukul 10.30, Fina panggilan akrabnya memulai paparannya. Dia memperkenalkan diri sebagai alumnus SD MuhlaS.
Dengan semangat, Fina memotivasi seluruh siswa bahwa kita harus bangga bersekolah di SD MuhlaS. Semangat belajar dan raih sebanyak prestasi sesuai dengan bakat kita.
Gadis berwajah imut nan cantik ini berkisah, semasa SD dulu Kak Fina juga rajin belajar, dan selalu berusaha untuk mendapatkan yang terbaik. “Banyak perlombaan yang diikuti. Mulai dari olimpiade, pidato, tartil Quran bahkan seni tari. Semua mendapatkan juara,” katanya disambut tepuk tangan bergemuruh memenuhi ruangan.
Sambil menampilkan slide PPT, Afina melontarkan pertanyaan. Apa arti bullying?
Sesekali Afina berjalan mendekat ke barisan peserta. Beberapa siswap ada yang menjawab mengolok-olok, jahil dengan teman dan sebagainya. Sejenak suasana menjadi riuh.
Dengan sigap Afina mengalihkan perhatian para peserta dengan aba aba tepuk satu, tepuk dua yang diikuti secara serentak oleh seluruh siswa.
Ketua Forum Anak Jawa Timur dan Pengurus Forum Anak Nasional di bawah naungan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak inipun melanjutkan materinya.
“Arti bullying (perundungan) adalah perilaku tidak menyenangkan baik secara perkataan, fisik, ataupun sosial di dunia nyata maupun media sosial yang membuat seseorang merasa tidak nyaman, sakit hati dan tertekan yang dilakukan oleh perorangan ataupun kelompok,” jelasnya.
Sambil memindahkan slide demi slide Afina melanjutkan jenis bullying di antaranya mencubit, mencakar, menendang, mendorong, mengancam, memperlakukan hingga memanggil dengan julukan yang tidak baik.
Mengakhiri materinya, Afina mengajak seluruh siswa mencegah bullying dengan tindakan nyata, di antaranya berteman dengan baik, menerima setiap perbedaan, saling mendukung satu dengan lainnya.
“Jika ada teman yang menjadi korban bullying rangkul dan bantulah teman tersebut. Semoga adik-adik di SD Muhlas dapat mengambil hal-hal baik dari dalam diri saya agar dapat diimplementasikan sebagai pelopor yang berlomba-lomba menuju kebaikan,ujarnya.
Penulis Muriyono Editor Sugeng Purwanto