Santripreneur, agar Santri Tak Monoton Mengaji; Liputan Dadang Prabowo, Ahsan Muhammad, dan Andy Raffi Maulana Muhammad
PWMU.CO – Di akhir sidang paripurna anggota Dewan Pimpinan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pasuruan, Rabu (20/7/22), PWMU.CO dan Tim Jurnaslistik Pesantren SPEAM (Sekolah Pesantren Entrepreneur Al-Maun Muhammadiyah) berkesempatan mewawancarai Wakil Ketua DPRD Kota Pasuruan Dedy Tjahjo Poernomo SH dan Sekretaris Daerah Kota Pasuran Rudiyanto AP MM.
Wawancara tersebut berlangsung di DPR Mart—ruang terbuka yang berada di depan pintu utama gedung DPRD Kota Pasuruan. Beberapa kerajinan hasil usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dipajang dan dijual di sana.
Bagi Dedy, sapaan akrab Dedy Tjahjo Poernomo, UMKM di setiap daerah adalah ujung tombak perekonomian masyarakat dan sumber pendapatan daerah. Selain itu, menurutnya dengan adanya UMKM, angka pengangguran bisa dikurangi. Terlebih saat pandemi seperti sekarang ini, banyak orang kehilangan pekerjaan dan mata pencaharian.
“Oleh karena itu, kita di DPR mendorong dan memberi masukan kepada eksekutif untuk memprogram, membina, dan membantu UMKM,” terangnya.
Ia menambahkan, selain pembuatan produk, yang lebih penting bagi pengusaha UMKM adalah pemasaran. Oleh karena itu, sarannya bagi para pengusaha agar bekerja sama dengan tim marketing dan jurnalistik milik pemerintah maupun swasta untuk memasarkan dan mempromosikan produk-produk yang dihasilkan.
Selain itu, anggota legislatif dari Partai Golkar itu juga memberikan masukan berharga kepada para santri di pesantren. Menurutnya santri saat ini harus menyeimbangkan antara kemampuan ngaji, baca kitabnya, dan ilmu-ilmu agama dengan kemampuan menguasai pengetahuan umum dan life skill.
“Saat ini, santri dituntut harus terampil, kreatif, inovatif, dan tidak monoton ngaji saja,” ucapnya.
Baca sambungan di halaman 2: Bikin BLK