PWMU.CO– Sekolah kualitas kota biaya desa menjadi tagline baru yang dikenalkan SD Muhammadiyah 1 Wringinanom (SD Muwri) Gresik kepada wali murid.
Hal itu disampaikan Kepala SD Muwri Kholiq Idris SPd di acara sosialisasi program sekolah untuk wali siswa kelas VI tahun ajaran 2022-2023, Sabtu (23/7/2022).
Sosialisasi program sekolah dilaksanakan bertahap selama empat mulai wali murid kelas I sejak Selasa (19/7/22) lalu hingga terakhir untuk wali murid kelas VI hari Sabtu ini.
SD Muwri lokasinya memang di pelosok, di daerah perbatasan kabupaten, namun Idris menyampaikan sekolah ini berkualitas seperti sekolah maju di kota.
”Kita bermitra dengan sekolah unggul di Jawa Timur, di antaranya dengan sekolah Muhammadiyah GKB (Mugebs School). Memagangkan guru baru di sekolah Muhammadiyah GKB, sehingga banyak program-program sekolah kota yang relevan dengan kebutuhan masyarakat di sini kita adopsi, modifikasi, dan kita terapkan di sekolah kita,” kata Kholiq Idris.
Harapannya, sambung dia, SD Muwri kualitasnya tidak kalah dengan sekolah kota, namun biayanya bisa terjangkau oleh rakyat di desa. ”Sekolah kualitas kota biaya desa,” ujarnya.
Bukti sudah terwujud. Prestasi siswa dan guru SD Muwri diraih di tingkat kabupaten, provinsi, hingga nasional. Idris menjelaskan, SD Muwri merupakan Sekolah Adiwiyata tingkat provinsi yang akan melaju ke tingkat nasional.
Juga meraih predikat sebagai sekolah sehat. SD Muwri satu-satunya sekolah swasta yang ditetapkan sebagai sekolah ramah anak dan sekolah penggerak di Kecamatan Wringinanom.
Dia juga menyampaikan, kegiatan siswa kelas VI satu tahun ke depan sangat padat dibanding siswa kelas lain karena tingkat akhir menghadapi ujian sekolah. Maka orangtua perlu menyiapkan segala sesuatunya untuk kelancaran dan suksesnya program sekolah.
Kholiq Idris juga menjelaskan administrasi sekolah di tahun ajaran 2022-2023. Sekarang jumlah siswa mencapai 373 anak. Butuh biaya operasional besar untuk menjadi sekolah bermutu.
Dijelaskan, SD Muhammadiyah 1 Wringinananom mempunyai visi menjadi sekolah Islam pencetak generasi al-Quran yang berprestasi, kreatif, peduli, dan berbudaya lingkungan.
”Sosialisasi program sekolah ini kami sampaikan supaya ada kerja sama yang baik antara sekolah dengan wali siswa. Sebaik apapun program sekolah tanpa dukungan wali siswa maka program tersebut tidak bisa berjalan dengan baik,” tandasnya.
Di sekolah anak-anak sudah ada pembinaan, pembiasaan islami, jangan sampai di luar sekolah anak dibiarkan sesukanya tanpa ada kontrol dari wali siswa.
Penulis Rahmat Syayid Syuhur Editor Sugeng Purwanto