Siswa Kelas Internasional Spemdalas Belajar Shufa di Kertas Ajaib; Liputan kontributor PWMU.CO Gresik Dina Hanif Mufidah.
PWMU.CO – Sebanyak 40 siswa kelas VIII International Class Program (ICP) SMP Muhammadiyah 12 GKB Gresik (Spemdalas) ikuti lokakarya Shufa alias seni menulis huruf Mandarin, Rabu (20/7/22).
Lokakarya itu bagian dari rangkaian kunjungan International Class Visit di Pusat Bahasa Mandarin Universitas Negeri Surabaya (Unesa) atau Confucius Institute (CI) Surabaya. Lima guru Spemdalas turut mendampingi mereka.
Tak cuma praktik langsung membuat Shufa, siswa pun diajak mengenal budaya Tiongkok dalam bentuk tarian dan lagu-lagu di awal kunjungan mereka.
Salah satu pemateri Utami Rahmawati SPd menjelaskan, Shufa merupakan seni menulis Hanzi (huruf Mandarin) dengan indah. “Menggunakan kuas dan tinta untuk kemudian dituangkan dalam media kertas,” imbuhnya.
“Shufa digunakan untuk menuliskan kata-kata yang sarat akan filosofi, doa, peribahasa hingga cerita rakyat,” terang wanita yang biasa dipanggil Utami Laoshi itu. Laoshi berarti ‘guru’ dalam Bahasa Mandarin
Dia juga menjelaskan sejarah singkat, tujuan pembuatan, jenis-jenis gaya tulisan, hingga cara memegang kuas Shufa. Kemudian, Utami juga menunjukkan goresan dasar Hanzi. Akhirnya mereka berlatih menulis Shufa pada kertas. Mereka membasahi kuas dan menuliskannya pada media kertas ajaib yang dapat berwarna hitam jika terkena air.
Utami menerangkan, karakter yang digunakan untuk latihan awal adalah karakter sederhana. Misal, 一 /yī/ artinya satu, 十 /shí/ artinya sepuluh, 人 /rén/ artinya orang, 九 /jiǔ/ artinya sembilan, 口 /kǒu/ artinya mulut, dan 大 /dà/ artinya besar.
Keseruan mereka masih berlanjut. Setelah belajar kata sederhana, peserta berlatih menuliskan kata 福 /fú/ yang artinya keberuntungan. Kata tersebut dituliskan pada kertas merah dengan menggunakan tinta bak. Selanjutnya, peserta foto bersama sambil menunjukkan hasil karya mereka.
Perluas Wawasan Internasional Siswa
Utami sangat terkesan mengajar siswa Spemdalas. “Peserta penuh rasa ingin tahu. Ini sangat penting dan mendukung suasana kelas interaktif ketika mengikuti workshop, sehingga sebagai pemateri, saya turut bersemangat dalam menyampaikan materi,” ujarnya.
Utami juga berharap, dari workshop Shufa ini, peserta lebih mengetahui budaya Tiongkok, mendapatkan hobi baru, serta dapat menerapkannya ketika ikut lomba Shufa.
Sementara itu, Direktur Pusat Bahasa Mandarin Unesa Catur Supriyanto SPd MKes Phd juga menyampaikan hal senada. Dia sangat senang melihat antusiasme peserta mengikuti lokakarya kaligrafi China (Shufa).
Catur berharap, “Semoga ke depannya ada tindak lanjut antara Pusat Bahasa Mandarin Unesa dengan Spemdalas, sehingga bisa saling memajukan terutama dalam mengenal bahasa dan budaya Mandarin.”
Kepada PWMU.CO, Jamilah SSi MPdI—Wakil Kepala Spemdalas Bidang Pengembangan Pendidikan—yang ikut mendampingi, menyampaikan tujuan kegiatan ini. Yakni memperluas wawasan internasional siswa tentang kebudayaan Tiongkok serta meningkatkan minat siswa untuk mempelajari dan menguasai bahasa asing, terutama bahasa Tiongkok.
“Bahasa Mandarin adalah alat yang bisa menjadi bekal siswa untuk mempersiapkan masa depannya lebih baik . Dan ini selaras dengan motto sekolah sebagai sekolah internasional yang mempersiapkan dan memberikan layanan wawasan global untuk siswa,” imbuh Jamilah.
Hal ini dikuatkan Wiwik Indrawati SPd, Koordinator Kelas Internasional Spemdalas. Katanya, kegiatan kunjungan perwakilan atau pusat bahasa dan budaya dari berbagai negara asing di Indonesia itu rutin digelar setiap tahun untuk setiap level kelas.
“Untuk mendapatkan info aktual dan terpercaya tentang negara-negara tersebut,” terang Wiwik.
Felino Zacky Yudistira, salah satu peserta, memyatakan menikmati kegiatan ini. “Ini kesempatanku menambah wawasan, memenuhi rasa ingin tahu tentang budaya Mandarin,” ungkapnya.
Sambil menunjukkan hasil karya shufanya, dia berharap, “Ke depannya jadi semangat untuk belajar Bahasa Mandarin lebih baik lagi.” (*)
Editor Mohammad Nurfatoni/SN