Santri Itu Tidak Takut Miskin, tetapi Berani Kaya, liputan kontributor PWMU.CO Kabupaten Jember Mawaddah Syafriyanti.
PWMU.CO – Menyambut tahun ajaran baru Pondok Modern Muhammadiyah Pakusari (PMMP) Kabupaten Jember menggelar Pekan Perkenalan Santri, Sabtu -Ahad (16-17/7/2022).
Rangkaian kegiatannya adalah Apel Tahunan Santri, Kuliah Umum Kepesantrenan, dan Kelas Terbuka. Apel Tahunan Santri dimulai Sabtu (16/07) pagi pukul 08.00 di halaman utama PMMP Putra yang dibina oleh Ustadz Mohammad Jufri Lc.
“Para santri harus terus tabah dalam menuntut ilmu di pesantren, termasuk di PMMP ini. Menuntut ilmu di pesantren itu berkahnya besar, baik untuk para santri maupun orang tua,” tutur Ustadz Jufri, sapaan akrabnya.
Semangat Kuat, Ketabahan dan Husnudzon
Agenda Kuliah Umum Kepesantrenan dilaksanakan di Balai Terbuka Kampus Putri PMMP. Pematerinya Mudir Harian PMMP Ustadz Mohammad Risal Akbar. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh santri PMMP. Ustadz Rizal menjelaskan tentang filosofi pesantren, konsep dan pola pikir seorang santri.
“Santri itu sederhana. Santri tidak takut miskin tetapi berani kaya. Santri itu berdikari dan tidak menggantungkan nasibnya pada orang lain,” ujarnya.
“Pesantren adalah bahtera. Ketika sudah memutuskan untuk menuntut ilmu di pesantren, maka kita memutuskan untuk berlayar. Kita harus menyiapkan bekal yang cukup agar selamat. Yakni bekal semangat yang kuat, ketabahan dan husnudzon pada nakhoda bahteranya,” pesan Ustadz Risal.
Sementara itu agenda Kelas Terbuka dihelat di Masjid Umar bin Khattab Kampus Putri, Ahad (17/07). Kegiatan ini dihadiri santri, wali santri dan dewan guru. Hadir juga pengurus Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) dan Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Pakusari, tamu kehormatan dari PDM dan PDA Jember, Pemuda Daerah dan Lazismu Jember.
PMMP bertujuan memberikan wawasan kepada keluarga besarnya akan pentingnya memprioritaskan al-Quran dalam pendidikan. Maka dipilihlah tema Kelas Terbuka: Desain Kurikulum PMMP Menuju Lembaga Qurani. Pemateri utamanya Ustadz Adhan Sanusi Lc. Beliau pakar Manajemen Kepesantrenan sekaligus trainer nasional cara membaca al-Quran Metode Wafa.
PCM Pakusari Membanggakan
Pada sesi pembukaan Kelas Terbuka dihadiri Mudir Umum PMMP Ustadz Mohammad Jufr Lc, Ketua PCM Pakusari Marsidik MPd dan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Jember KH Kusno MPdI.
Ketua PDM Jember KH Kusno mengapresiasi gerakan dakwah PCM Pakusari sebagai Pengampu PMMP. Keberadaan PMMP cukup membanggakan.
“PMMP cukup membanggakan warga Persyarikatan Muhammadiyah Jember. Jadi Pak Marsidik ini lebih pantas menjadi ketua PDM daripada ketua PCM,” ungkapnya disambut tawa dan tepuk tangan peserta.
Al-Quran Panglimanya Ilmu
Pemateri utama Ustadz Adhan Sanusi Lc mengibaratkan al-Quran dibanding pelajaran lain adalah panglima, sedang ilmu lainnya adalah prajuritnya.
“Jika lembaga pendidikan tidak mengajarkan al-Quran, maka lembaga pendidikan itu seperti melepaskan prajurit tanpa ada panglimanya. Pastilah ilmu-ilmu itu tidak akan terkoordinasi dengan baik atau kocar kacir,” jelasnya.
Agenda selanjutnya pemaparan kurikulum PMMP oleh Direktur Tarbiyyatul Mu’allimin wal Muallimat Al Islami (bidang pendidikan di PMMP) Mawaddah Syafriyanti SPd.
“Visi PMMP adalah menjadi Pesantren berkemajuan yang mendidik kader muallim dan muballigh yang berilmu, berprestasi, dan berakhlak Qurani,” paparnya.
Menurut Mawaddah Syafriyanti, masing-masing istilah di dalam visi PMMP tersebut memiliki batasan pengertian.
“Muallim dan muballigh adalah bisa memimpin, mengajar, berceramah dan mencintai perjuangan Islam. Ada juga berjiwa qurani yang memiliki arti bagus bacaan, paham maknanya, hafal ayat-ayatnya, serta luhur budi pekertinya,” terangnya. (*)
Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.