PWMU.CO– Generasi Lali Sosmed menjadi agenda Fortasi hari keempat di SMP Musix Ceria pada Kamis (21/7/2022) lalu.
Peserta Fortasi SMP Muhammadiyah 6 Kemlaten Baru Surabaya ini hari itu melupakan sosial media (Medsos) dengan acara memanfaatkan barang bekas. Kardus, botol, dan lainnya diubah menjadi produk berkualitas seperti wayang, rak buku. Prakarya dipandu oleh Barriq Faiz AI MPd sebagai pemateri Adiwiyata.
“Program Adiwiyata ini tidak hanya penghijauan saja, juga pemanfaatan barang bekas untuk didaur ulang menjadi barang bermanfaat. Terpenting dari acara ini pola pikir warga sekolah untuk sadar kebersihan dan kesehatan.” ujar Ustad Barriq.
Setelah jadi, hasil karya berupa mainan dibagikan kepada anak-anak SD di sekitar sekolah untuk menyambut Hari Anak Nasional 23 Juli. Sedangkan produk lain dimanfaatkan untuk pembuatan Pojok Baca di kelas sebagai Pembiasaan Budaya Literasi.
Di sela acara ini siswa-siswi kelas 7-9 bermain dakon, gobak sodor, bekel, lompat tali, monopoli. Hari itu mereka menjadi generasi lali sosmed untuk bermain tradisional.
Mereka tampak asyik memainkan permainan baru baginya. Bukan game aplikasi dari gadget. Selain siswa, bapak dan ibu guru pun tak mau kalah tanpa gengsi ikut bergabung memainkan permainan tersebut sambil nostalgia.
Sementara pengurus IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah) kampanye kurangi bermain medsos. Mereka membawa poster gambar replika HP raksasa berisi imbauan: tidak takut sosmed hilang.
“Seru banget, enak main ini daripada HP,” jawab Lintang kelas 9A dengan senyum sumringah.
Kepala SMP Musix Ceria Drs Ali Mujafal MPdI menyampaikan, kegiatan Fortasi ini bertujuan sebagai upaya penggunaan gadget yang sehat.
“Penggunaan gadget yang berlebihan, anak-anak akan lupa belajar, lupa tugas sekolah, lupa interaksi dengan orang lain. Bahkan jarang interaksi dengan orang tua, sehingga menjadi anak yang egois dan asyik dengan diri sendiri.” papar Ustadz Ali.
Dengan kegiatan ini mereka bisa melupakan gadget, karanya, permainan tradisional mampu membuat anak-anak senang dan gembira.
“Untuk itu perlu dilestarikan permainan tradisional yang interaktif, menyenangkan teman-teman sebaya, dan orang-orang sekitarnya, sehingga mereka lupa dengan gadget,” ujarnya.
Penulis Yuliana Indarwati Editor Sugeng Purwanto