PWMU.CO– Menyikapi keberagaman di lingkungan kampus, Dr Aji Damanhuri menawarkan lima perilaku bagi warga civitas akademika.
Tawaran itu sampaikan dosen IAIN Ponorogo Dr Aji Damanuri ketika mengisi acara Capacity Building Civitas Akademika Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM) Tulungagung, Sabtu (23/7/2022).
Acara yang dihadiri dosen dan karyawan STAIM Tulungagung berlangsung di Masjid Ikhwanul Muslimin.
Aji Damanuri menjelaskan, menyikapi keberagaman di lingkungan kampus maka siapkan lima perilaku ini. Pertama, civitas akademika hendaknya selalu merevitalisasi visi dan misi perguruan tinggi.
”Visi misi bukan hanya deretan kata-kata indah yang berfungsi sebagai pajangan, namun ruh pergerakan yang mestinya menjiwai segala gerak langkah perguruan tinggi Islam,” jelas Aji yang juga Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid PDM Tulungagung.
Kedua, menurut Wakil Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Ponorogo ini, civitas akademika hendaknya mengembangkan dan membangun pola komunikasi yang humanis.
“Semua manusia adalah penting sesuai dengan tanggung jawabnya, tidak ada yang lebih penting atau tidak penting. Satpam penting pada bidangnya, tata usaha penting dalam jabatannya, dosen penting, rektor penting dan seterusnya,” tuturnya.
Ketiga, untuk menyikapi perbedaan, menurut Aji, adalah dengan mentradisikan suasana religius yang kondusif dengan konsep dan pelaksanaan yang terencana dan berkelanjutan.
Keempat, setiap insan cendekia hendaknya menyuguhkan uswah hasanah kepemimpinan bagi orang lain.
Kepemimpinan, menurut Aji, bukan berarti jabatan-jabatan resmi dan formal, namun harus dimaknai bahwa semua kita adalah pemimpin bagi orang lain.
“Uswah hasanah yang ditampilkan semua orang akan membentuk tradisi Islam kaffah yang sesungguhnya,” tandasnya. (*)
Penulis Arifah Wikansari Editor Sugeng Purwanto