Tiga Tonggak Hijrah: Masjid, Piagam Madinah, dan Pasar; Kolom oleh Prima Mari Kristanto.
PWMU.CO – Bulan-bulan Qamariyah: Muharam, Safar, dan seterusnya bukan milik umat Islam saja. Artinya bulan-bulan tersebut sudah ada sejak sebelum Islam ada. Bulan-bulan Qamariyah menjadi identik dengan Islam karena agenda-agenda ibadah banyak menggunakan kalender yang berdasarkan peredaran bulan tersebut.
Dan penetapan tanggal 1 Muharam sebagai Tahun Baru Islam bukan sekadar pergantian kalender dari tahun lama menuju tahun berikutnya.
Tahun Baru Islam yang dikenal sebagai Tahun Hijriah menandakan pencatatan dimulainya peradaban Islam dengan peristiwa hijrah sebagai starting poin atau titik nolnya.
Sebelum peristiwa hijrah, Islam sudah ada sebagai agama tauhid yang mengenalkan dua kalimah syahadat dan shalat setelah peristiwa Isra’ Mikraj. Syahadat dan shalat, itu saja “bentuk atau wujud awal” Islam selama tiga belas tahun di Mekah. Wujud Islam lainnya yang tidak terlalu tampak yaitu kegiatan taklim secara sembunyi-sembunyi.
Perintah hijrah pada tahun ketigabelas kenabian menjadi babak baru bentuk, wujud dan pola ibadah, dakwah serta muamalah Islam.
Madinah atau Yatsrib menjadi tempat dimulainya menampilkan Islam dengan lebih komprehensif dalam ibadah, dakwah dan muamalah.
Masjid menjadi pilar pertama yang harus ada dan diprioritaskan di awal. Dengan masjid, umat Islam menjadi terkoordinasi dalam ibadah shalat berjamaah, dakwah, pendidikan atau tarbiyah, musyawarah dan sebagainya. Masjid dipastikan menjadi pusat segala aktivitas umat Islam yang baru ada di periode hijrah.
Baca sambungan di halaman 2: Piagam Madinah dan Pasar