Pelajaran Penting dari Ziarah ke Syuhada Uhud; Liputan Kemas Saiful Rizal, kontributor PWMU.CO di Tanah Suci.
PWMU.CO – Salah satu tempat ziarah jamaah haji Indonesia yang difasilitasi oleh pemerintah adalah Syuhada Uhud.
Di tempat ziarah ini pengunjung dapat menyaksikan secara langsung Gunung Uhud, makam para Syuhada Perang Uhud. Peziarah juga bisa melaksanakan shalat di masjid yang juga bernama Syuhada Uhud.
Mengunjungi lokasi ini, sebagian besar jamaah haji tentu pernah belajar tarikh (sejarah Islam) baik di madrasah, sekolah, maupun lewat pengajian-pengajian.
Perang Uhud adalah pertempuran yang pecah antara kaum Muslimin dan kaum kafir Quraisy pada tanggal 23 Maret 625 M (7 Syawal 3 H). Perang ini terjadi kurang lebih setahun lebih sepekan setelah Perang Badar.
Pasukan kamu Muslimin berjumlah 700 orang sedangkan pasukan kafir Quraisy berjumlah 3.000 orang. Pasukan Islam dipimpin langsung oleh Rasulullah SAW sedangkan pasukan kafir Quraisy dipimpin oleh Abu Sufyan.
Disebut Perang Uhud karena terjadi di dekat Gunung (Jabal) Uhud yang terletak 4 mil dari Masjid Nabawi dia ketinggian 1000 kaki dari permukaan tanah dengan panjang 5 mil.
Walau berjumlah jauh lebih sedikit dibanding pasukan kafir Quraisy, pasukan kaum Muslim sesungguhnya hampir saja memenangkan pertempuran, dengan strategi cerdik Nabi SAW menempatkan 50 pasukan pemanah di atas bukit, sebagai penyerang utama. Namun pasukan kaum Muslimin pada akhirnya mengalami kekalahan.
Baca sambungan di halaman 2: