Muhammadiyah Fashion Week, Antitesis Citayam; Kolom oleh Zaidan Aufi Romadhoni, Mahasiswa Psikologi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida).
PWMU.CO – Pakaian akan memuliakanmu sebelum duduk. Perkataan akan memuliakanmu setelah duduk.
Pepatah di atas relevan untuk kembali kita renungkan sembari memetik hikmah atas viralnya fenomena Citayam Fashion Week (CFW). Berkat nyentriknya outfit para remaja yang menjadi model dadakan pada kegiatan bergenre fashion street yang berlokasi di Jalan Sudirman Jakarta itu, fenomena CFW kian melambung menghiasi media nasional, bahkan sampai internasional.
Pernak-pernik kejadian unik bahkan nyeleneh pun turut mengikutinya. Mulai dari deretan selebritis dan politisi yang ikutan berlenggak-lenggok di zebracross, perebutan hak intelektual oleh beberapa kubu, hingga remaja berindikasi LGBT yang tampil diwawancara tanpa malu, naudzubillah.
Demikianlah, selalu muncul dampak positif dan negatif dari setiap fenomena yang tengah naik daun. Meski sempat dibubarkan paksa oleh pihak kepolisian pada 28 Juli 2022 karena kerumunan remaja menyebabkan kemacetan panjang, kegiatan tersebut masih saja cukup ramai berjalan pada hari Ahad, 31 Juli 2022.
Idealnya, suatu kegiatan fashion week memang dilakukan dalam kurun waktu satu pekan. Berbeda dengan CFW ini, yang hampir satu bulan penuh berjalan setiap hari. Tentunya, warga yang berdomisili di sekitar lokasi pun merasakan dampaknya. Lalu lintas yang macet salah satunya. Mengingat, kegiatan ini berlangsung di jalan raya dengan animo pengunjung yang luar biasa.
Seiras dengan apa yang disampaikan oleh Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Abdul Mu’ti, kebebasan berekspresi yang ingin disalurkan sudah semestinya juga menghormati nilai-nilai budaya bangsa. Maka, sudah seyogyanya jika hal-hal yang melenceng dan bersifat negatif harus mendapat pembinaan langsung dari pemerintah.
Dampak negatif dari fenomena ini harus segera diminimalkan penyebarannya, mengingat jika masyarakat di wilayah lain ingin mengadaptasi kegiatan serupa, maka hal yang tidak diinginkan tidak akan muncul kedua kalinya.
Baca sambungan di halaman 2: Antitesis Citayam