PWMU.CO – Gerakan Pelajar Shubuh Berjamaah (GPSB) kini telah bergeser ke masjid di lingkungan masyarakat umum. Gerakan yang dirintis oleh Pimpinan Ranting IPM SMAM-X Surabaya Januari lalu ini, terus berlanjut dan mendapat apresiasi positif pelajar. Awalnya, kegiatan ini dilakukan di komplek sekolah di kawasan Genteng Surabaya.
Masjid Ad-Dakwah Surabaya menjadi pilihan karena keberadaannya yang memprihatinkan. Akses masuk masjid yang terletak di pemukiman warga, persisnya di Jalan Blauran Kidul II/24 itu, sangat sempit. Hanya cukup untuk lewat 1 sepeda motor.
(Baca: Bila Gerakan Shalat Subuh Berjamaah Menular pada Pelajar Muhammadiyah)
Menurut Ketua Takmir Yusron, masjid legendaris itu akan dibeli oleh hotel besar yang berada di sebelahnya. “Akan tetapi jamaah setempat terus mempertahankan keberadaan masjid itu,” ucapnya.
Jelang Subuh pada Ahad (19/2), Masjid Ad-Dakwah dipenuhi oleh para pelajar, khususnya SMA. Takmir masjid mengaku senang dan terharu melihat antusiasme pelajar memenuhi shaf. “Shalat shubuh yang bisanya hanya 1 shaf, kini berjumlah 4 shaf sehingga ruangan masjid kelihatan penuh,” kata Yusron.
“Sungguh, saya merasa senang, sebab baru kali pertama ini saya melihat banyak pelajar yang mendatangi masjid sebelum adzan shubuh dikumandangkan dan berjamaah shalat di masjid ini,” tutur Yusron.
Menurutnya, kebanyakan jamaah Subuh di Majid AT Dakwah adalah orang yang berusia lanjut. “Saya sangat mendukung gerakan pelajar yang satu ini,” tuturnya.
(Baca juga: Uniknya Pelantikan IPM SMAM 10 Surabaya: Bertempat di Mall dan Berbagi Mukena untuk Karyawatinya)
Jumlah pelajar yang mengikuti GPSB kali ini lebih banyak jika dibandingkan yang pertama. Para pelajar reguler pun juga ikut mengikuti kegiatan ini. Bertindak sebagai penceramah adalah M Alfian Hidayatullah, dai muda sekaligus pendiri ‘Dai Berkemajuan dan Pelajar tanpa Pacaran’.
Ketua Uumum Pimpinan Wilayah IPM Jawa Timur Syahrul Ramadhan, yang baru saja terpilih, ikut hadir dalam gerakan ini. Dia didampingi Sekretaris Umum dan beberapa pimpinan PD IPM Jatim.
“Membuat kegiatan rutin atau berkelanjutan memang tidak mudah. Membutuhkan keistiqamahan. Aku berharap gerakan terus berlanjut dan berkembang. Salut dengan gerakan ini karena sasaran utamanya adalah para pelajar serta mempunyai daya tarik bagi wali muridnya,” ujarnya.
Memang, beberapa pelajar mengajak orang tuanya. Ada juga yang bersama teman-temannya. Syahrul penasaran dengan GPSB ini, karena bisa mengajak pelajar untuk berjamaah shubuh di masjid dan sudah tiba di masjid sebelum adzan.
Kepala Sekolah SMAM-X Ir Sudarusman, mengatakan, kegiatan yang dirintis oleh PR IPM SMAM-X ini sangat membantu orangtua dalam mendidik anaknya. “shalat shubuh berjamaah di masjid bisa mendidik siswa untuk melakukan aktivitas di awal waktu, sesuatu yang dibutuhkan di zaman digital ini,” katanya. Semoga istiqomah! (Azmi Izuddin)