Prof Zainuddin Maliki: Jangan Pojokkan Umat Islam gara-gara Tak Meneriakkan Slogan Pro-Pancasila. Padahal umat Islam yang justru memiliki jasa besar dalam sejarah kelahiran Pancasila.
PWMU.CO – Prof Zainuddin Maliki mengingatkan, masih saja ada pihak yang berusaha memojokkan umat Islam hanya karena tidak mau ikut meneriakkan slogan pro-Pancasila. Seolah-olah mereka ini adalah kelompok yang anti-Pancasila. Padahal umat Islam yang justru memiliki jasa besar dalam sejarah kelahiran Pancasila.
“Sadar Pancasila sebagai konsensus nasional, maka umat Islam menjadikan negara ini sebagai darul ahdi wassyahadah, sehingga yang dilakukan bukan lagi memperdebatkan tetapi mengimplementasikan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya ke tengah-tengah kehidupan berbangsa dan bernegara,” ungkap Prof. Zainuddin Maliki.
Anggota MPR RI Fraksi PAN itu menyampaikan pernyataan itu dalam acara Sosialisasi Empat Pila Kehidupan Berbangsa dan Bernegara di Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG), Senin (1/8/2022).
“Jika Indonesia ingin menjadi bangsa yang kuat, yang diperlukan upaya dan kerja keras agar seluruh elemen masyarakat merasa memiliki Pancasila.”
Prof Zainuddin Maliki
Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya periode 2003-2007 dan 2007-2011 itu juga mengingatkan, kesediaan umat Islam menghapus tujuh kata dari Piagam Jakarta, telah nyata-nyata memberi jalan lebar bagi terciptanya kohesi nasional yang kuat bagi bangsa Indonesia. Hanya dalam waktu sehari diperlukan untuk mencabut tujuh kata yang sudah diperdebatkan panjang sebelumnya.
“Hal itu merupakan kearifan luar biasa yang diberikan umat Islam kepada bangsa ini,” tegasnya di depan Pimpinan Daerah Aisyiyah Gresik (PDA) dan Pimpinan Cabang Aisiyah (PCA) se-Kabupaten Gresik.
Oleh karena itu, kata Zainuddin Maliki, jika Indonesia ingin menjadi bangsa yang kuat, yang diperlukan upaya dan kerja keras agar seluruh elemen masyarakat merasa memiliki Pancasila.
“Jangan sampai ada pihak yang merasa terkucil hanya karena tidak ikut meneriakkan jargon pro-Pancasila,” tegasnya.
Baca sambungan di halaman 2: Menghadapi Pemilu 2024