Pesan Keutamaan Puasa Asyura di Khutbah Jumat Masjid Nabawi, liputan Ichwan Arif co-editor PWMU.CO dari Tanah Suci. Diterjemahkan Anas Thohir.
PWMU.CO – Dalam khutbah Jumat, (5/8/22), Syekh Ahmad bin Thalib bin Hamid menyampaikan Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW sebagai kabar gembira dan memberi peringatan bagi umat, memberikan jalan hidayah dari kegelapan menuju tauhid.
Dalam riwayat HR Muslim, Rasulullah menjelaskan tentang keutamaan puasa asyura. “Dan puasa asyura saya berharap kepada Allah dapat menghapus dosa tahun sebelumnya.”
Dan hadits lainnya, lanjutnya, puasa paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yaitu Muharram.
“Puasa Muharram ada 3 bentuk. Pertama, puasa di hari kesepuluh, sembilan, dan sebelas. Kedua, kesepuluh saja, dan ketiga, sebelas saja,” ujarnya.
Keutamaan Shalat Lail
Syekh Ahmad bin Thalib bin Hamid menjalaskan shalat yang paling utama setelah fardu adalah shalat lail.
Shalat lail, sambungnya, adalah ibadah yang utama meskipun bukan wajib. Sebagaimana dijelaskan dalam Surat as-Sajdah ayat 15-17, “Sesungguhnya orang yang benar-benar percaya kepada ayat-ayat kami adalah mereka yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat itu mereka segera bersujud seraya bertasbih dan memuji Rabbnya, dan lagi pula mereka tidaklah sombong.”
“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan apa-apa rejeki yang Kami berikan.”
“Tak seorang pun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan.”
Dari Bilal, bahwa Rasulullah bersabda lakukanlah qiyamullail karena itu kebiasaan orang-orang saleh terlebih dahulu sebelum kalian sebagai pelebur dosa, dan penakluk rasa sakit. (HR Tarmidzi)
Di hadits lain, sebarkanlah salam, berikanlah makan kepada fakir miskin, sambung silaturrahim, shalatlah malam di waktu manusia tidur lelap, niscaya kalian masuk surga dengan aman (HR Thabrani)
Bertakwahlah kepada Allah SWT dengan puasa dan shalat malam, niscaya selamat hidup kita. Siang terlalu sibuk dengan urusan dunia, bangunlah malam agar senantiasa dimudahkan oleh Allah SWT. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni.