PWMU.CO– Etika merokok disinggung dalam Pengajian Ahad Pagi PDM Trenggalek yang berlangsung di Masjid Besar al-Hilal Desa Wonocoyo Kecamatan Panggul, Ahad (7/8/2022).
Pengajian dihadiri semua warga Muhammadiyah dari PCM seluruh Kabupaten Trenggalek ke lokasi di daerah pantai selatan ini.
Dalam sambutan iftitah oleh Wakil Ketua PDM Trenggalek Drs Wicaksono MPdI mengupas etika merokok sehingga menjadi sopan dan tidak mengganggu orang lain.
”Etika pertama, seperti orang yang mau makan sebaiknya orang yang akan merokok membaca basmalah dulu,” katanya disambut tawa hadirin.
Kedua, memegang rokok sebaiknya memakai tangan kanan. Ketiga, saat merokok lebih baik sambil duduk. Keempat, carilah tempat merokok yang aman bagi lingkungan.
Kelima, sebaiknya rokok dihabiskan. Keenam, perokok harus membuang puntung rokok di tempat sampah. ”Jangan membuang puntung rokok di sembarang tempat,” ujar Wicaksono yang penghulu KUA di Kementerian Agama Trenggalek.
Loyalitas
Setelah mengupas rokok, Wicaksono menyampaikan, aktivis Muhammadiyah harus loyalitas para sahabat Nabi Muhammad saw. Seperti sahabat Abu Bakar membantu Nabi keluar Kota Mekkah secara rahasia untuk hijrah ke Madinah.
Padahal waktu itu orang Mekkah memasang hadiah 100 ekor unta jika bisa menangkap Nabi Muhammad. ”Abu Bakar tidak tergiur dengan hadiah untuk menyerahkan Rasulullah saat sembunyi di Gua Tsur,” ceritanya.
Bahkan saking setianya Abu Bakar sampai terkena gigitan ular demi melindungi Nabi Muhammad di gua itu. ”Luka gigitan ular berbisa disembuhkan oleh Rasulullah dengan cara diberi ludah,” katanya.
”Pengobatan dengan disemprot ludah cukup oleh Nabi saja, warga Muhammadiyah tidak usah ikut- ikutan, nanti lukanya tambah infeksi,” selorohnya disambut tawa para hadirin.
Sambutan Ifittah Kedua
Hari itu penceramah Pengajian Ahad Pagi adalah Ketua PDM Batang yang juga dosen IAIN Pekalongan Dr H. Ali Trigiyatno SAg MAg. Karena juga mengisi pengajian di Masjid al-Fatah Tulungagung sehingga kedatangannya terlambat sampai Trenggalek yang dijadwal pukul 10.00.
Sampai pukul 10.50 belum datang, Ustadz Wicaksono tampil lagi mengisi acara. ”Ini adalah sambutan iftitah yang kedua karena hingga saat ini ustadz yang ditunggu tunggu belum juga sampai,” kelakarnya membuka pembicaraan.
Waktu menunjukkan pukul 11.00, pembicara Ustadz Ali Trigiyatno tiba di Masjid Al Hilal Panggul.
Podium diserahkan kepada Ustadz Trigiyatno yang mengupas topik Memahami Fiqih Muhammadiyah. Topik itu merupakan bahasan bukunya berjudul Titik Pisah Fikih Salafi Muhammadiyah.
Penulis Kamas Tontowi Editor Sugeng Purwanto