PWMU.CO – Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) RSIA Kota Malang memang istimewa. Setidaknya ada 3 catatan positif tentangnya. Pertama, merupakan KBIH tertua di Kota Malang. “Sebelum menjamurnya bimbingan haji, hampir semua calon jamaah haji bergabung di sini,” kata Bachtiar Efendi, Direktur KBIH RSIA Kota Malang, kepada pwmu.co, di sela-sela acara pembukaan pra manasik untuk musim haji tahun 2017, di Aula RSIA Kota Malang (19/2).
(Baca: Warung Gratis, Sisi Lain Dakwah Persatuan Haji RS Aisyiyah Malang)
Dia mengatakan, KBIH RSIA sudah berusia 26 tahun. “Di usia itu, kita telah menunjukkan pada masyarakat sebagai tempat bimbingan haji terbaik,” katanya. Bachtiar menambahkan, KBIH yang dipimpinnya akan terus meningkatkan kualitas pelayanan perjalanan dan peningkatan ilmu bagi calon jamaah haji.
Kedua, kata Bachtiar, KBIH RSIA adalah satu-satunya yang punya badan hukum di Kota Malang. Ketiga, dengan masa bimbingan 45 kali pertemuan pra manasik dan 45 kali manasik, KBIH RSIA menjadi tempat bimbingan haji terlama di Kota Malang.
(Baca juga: 121 Pelajar ‘Khusyu’ Jalankan Manasik Haji di Hari Pahlawan)
Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan PDM Kabupaten Malang itu menuturkan, kemabruran haji harus dibangun sebelum berangkat ke Tanah Suci. “Aplikasi amalan shalih dalam kehidupan sehari-hari itulah sebenarnya makna dari mabrur. Jadi, ada bangunan karakter yang teruji sebelum berangkat. Itulah sebenarnya arti mabrur,” ungkapnya. Pembekalan yang hampir setahun itu dilakukan tiap Sabtu dan Ahad.
Bachtiar menambahkan, memahami ilmu agama merupakan suatu keharusan. “Karena itu kami siapkan tutor–tutor ahli sehingga tidak heran bila calon jamaah haji yang bergabung di sini memeroleh banyak ilmu,” kata dia. “Banyak dari mereka belum bisa ngaji sampai bisa ngaji; belum bisa doa sampai bisa doa. Bahkan shalat jenazah pun diajarkan secara tuntas hingga mereka berangkat sudah tahu ilmunya. Karena di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi usai shalat fardhu dilanjutkan dengan shalat jenazah,” ungkapnya.
(Baca juga: Meraih Kemabruran Haji)
Sementara itu KH Taufik Kusuma dalam materi pembukaan kemarin menjelaskan bahwa ibadah haji itu banyak sekali ujiannya. “Untuk itu perlu ada manajemen hati guna menggapai haji mabrur.” Menurut Taufik, pada dasarnya haji itu sama dengan STMJ yaitu shalat, tidur, makan, dan jalan–jalan.
“Untuk itu, harus benar–benar dipersiapkan karena haji membutuhkan fisik yang optimal, biaya yang banyak, ilmu yang cukup, dan ruhani yang sehat. Maka kesabaran dalam beribadah amat penting,” tambahnya, sambil mengutip Alquran Surat Albaqarah ayat 155, “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (Uzlifah).