PWMU.CO– KKN di Bawean, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Gresik membantu mengembangkan produk warga Desa Sungai Teluk, Kecamatan Sangkapura, Kabupaten Gresik, Jumat (12/8/22).
KKN di Bawean diikuti 46 mahasiswa. Di Desa Sungai Teluk ditempati mahasiswa Kelompok 15 dengan Dosen Pendamping Lapangan (DPL) Nyimas Wardatul Afiqoh MSA Ak CA.
Kelompok ini beranggotakan 12 mahasiswa yaitu Talitha Safa Syafiqah, Fathmawati Widodo Putri, Tutut Rohmawati, Muchammad Ramadhan Aris Syafii, Fajrul Izza, Mohammad Ferdiansyah, Ayu Diah Khairani, Asmaul Fauziyah, Surya Rizki Ramdhani, Ahmad Azharuddin, Andre Bayu Mahardika, dan Agung Fajrillah.
Di Desa Sungaiteluk kelompok 15 mengadakan Sosialisasi Pemasaran, Pengemasan dan Label Produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Acara diselenggarakan di balai desa dihadiri ibu-ibu PKK, pelaku UMKM, dan Kepala Desa Senin SPd.
Warga desa ini mempunyai produk UMKM seperti ikan kenduy kering, keripik pedas manis, kerupuk ikan, dan pentol ikan. Keripik pedas manis berbahan singkong hasil kebun sendiri.
Pengemasan produk masih memakai plastik polosan lalu distaples. Tanpa label. Harga keripik singkong Rp 5.000 sebungkus. Harga kerupuk ikan Rp 45 ribu per Kg, ikan kenduy kering Rp 100 ribu per Kg. Pemasaran produk ini dititipkan ke café dan pre order. Penjualan ke luar Bawean melalui titipan orang.
Pengembangan Produk
Setelah mempelajari produk UMKM ini mahasiswa menawarkan sosialisasi pengembangan usaha lewat pendampingan perbaikan kemasan, pembuatan label, dan pemasaran.
Sosialisasi disampaikan mahasiswa KKN Muchammad Ramadhan Aris Syafii dan Tutut Rohmawati. Keduanya mengenalkan kemasan plastik klip yang praktis dan kedap udara dibandingkan distaples.
Penjelasan lewat power point memberikan contoh kemasan yang menarik. ”Strategi pengemasan dibuat manarik, punya ciri khas, memuat informasi yang jujur dan jelas, ukuran, dan material bahan harus sesuai kebutuhan dengan komposisi yang imbang,” kata Ramadhan Aris Syafii.
Setelah mendapat kemasan bagus perlu diberi label berupa merk, gambar, tulisan. Label paling mudah berupa kertas stiker lalu ditempel pada kemasan. Bisa juga kemasan disablon.
Pemberian label juga mencantumkan tanggal produksi, masa kadaluwarsa, komposisi makanan, berat bersih.
Untuk pemasaran dikenalkan market place di penjualan online dan cara operasionalnya. ”Paling gampang memasukkan ke market place yang sudah terkenal di pasar online. Bisa juga membuat website sendiri,” ujarnya.
Warga juga dikenalkan strategi pemasaran model 4P yaitu Price (Harga), Product (Produk), Place (Tempat), Promotion (Promosi). ”Kalau sudah melakukan empat strategi ini maka pemasaran produk berkembang,” katanya.
Setelah sosialisasi mahasiswa melakukan pendampingan dan pelatihan. Pemerintah desa juga membantu seperti alat mesin.
Kepala Desa Senin SPd berharap, kegiatan KKN ini bermanfaat bagi pelaku UMKM di desanya dan mahasiswa bisa lulus tepat waktu.
”Kedatangan mahasiswa KKN semoga menjadikan Desa Sungai Teluk Sangkapura menjadi lebih baik,” kata Senin.
Penulis Ahmad Azharuddin Editor Sugeng Purwanto