PWMU.CO – Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Ngrambe, Kabupaten Ngawi rutin mengadakan Pengajian Ahad Pagi. Kali ini pengajian yang bertempat di SD Muhammadiyah Ngrambe mengangkat tema ‘Pendidikan Berbasis Iman’, Ahad (19/2) lalu. Tak tanggung-tangung, kajian yang diikuti oleh 200 peserta ini menghadirkan anggota Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Sholihul Huda MFill sebagai narasumbernya.
Dalam kesempatan itu, Sholik yang juga selaku dosen FAI UMSurabay ini mengatakan, saat ini ada 3 problem paradigmatik (mendasar) yang terjadi dalam pendidikan Indonesia. Pertama adalah pendidikan berparadigma materialistik, kemudian pendidikan yang berorientasi pada hasil instans, dan yang ketiga adalah pendidikan kehilangan sosok guru yang mampu menjadi contoh ataupun panutan.
(Baca: Pentingnya Paradigma Pendidikan Berkemajuan di Muhammadiyah dan Haedar Nashir: Ketika Pendidikan Muhammadiyah Tidak Lagi Modern)
Kondisi tersebut menurut Sholik memberikan 3 dampak. Di antaranya siswa memiliki kecenderungan dan berorientasi pada duniawiyah, matari dan pemahaman keagamaan yang dangkal. Sementara dampak kedua adalah daya saing siswa menjadi rendah, mudah copy paste, plagiat dan munculnya ketidak jujuran dalam diri siwsa. Dan terakhir siswa kehilangan pegangan hidup, yakni nilai agama.
”Pendidikan yang berbasis iman itu harus menekankan pada 3 hal, yakni noto ati (menata hati), noto pikir(menata pikiran),dan noto laku (menata prilaku),” tandasnya. (aan)