PWMU.CO – Prof Syafiq A Mughni dalam tausiyah bertemakan ‘Membangun Kualitas Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) untuk Islam Berkemajuan’ mengungkapkan selain masjid dan lembaga pendidikan dasar dan menengah, perguruan tinggi Muhammadiyah merupakan salah satu penyangga utama dalam pembangunan peradaban Islam.
”Hal yang paling strategis untuk dilakukan adalah pengembangan perguruan tinggi yang membawa pencerahan bagi masyarakat,” ujarnya Ketua PP Muhammadiyah dalam rapat dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, di Aula KH Ahmad Dahlan, Rabu (21/2).
Rektor Umsida pertama ini pun menjelaskan bagaimana observatorium di Uzbekistan dibuat untuk mengembangkan ilmu dan sebagai pertanda kemajuan peradaban Islam di dunia. Baik itu ilmu ekonomi ataupun ilmu falak. Akan tetapi sangat disayangkan jika semua itu tidak bisa dimanfaatkan secara baik oleh umat Islam. Padahal, lanjut Syafiq perkembangan astronomi sudah jauh modern.
”Siapa saja yang ingin melihat kemajuan peradaban dunia Islam jaman dulu, maka harus datang ke Andalusia, Spanyol untuk melihatnya,” terangnya.
Syafiq lantas mengingatkan agar para sarjana tetap memegang etos yang tinggi di bidang pengetahuan. Dengan begitu banyak sekali karya yang akan dihasilkan. Karena karya adalah sumbangan para sarjana muslim terhadap perkembangan umat Islam.
”Perguruan tinggi juga harus mempersepsikan dirinya menjadi penting buat sekelilingnya. Dan kalau ingin berperan dalam Islam berkemajuan. Mari kita merasa penting dalam kemajuan Islam,” ajaknya.
Syafiq mengunggkapkan ada istilah small is beatiful. Yakni, jangan sampai melihat kecilnya sebuah kampus. Akan tetapi lihatlah Sumber Daya Manusia (SDM) yang dihasilkan oleh kampus tersebut. ”UMSIDA baru bisa dilihat dari jumlah lulusan strata 3 (S3). Karena itu merupakan suatu indikasi kampus tersebut berkemajuan,” ungkapnya.
Selain meningkatkan ilmu pengetahuan, lanjut Syafiq PTM harus mampu membangun manajemen yang bagus. Terutama dalam segi pengelolaan SDM dan kampus menjadi sangat penting. ”Tanpa hal itu kampus akan terpecah,” tandasnya. (dian/aan)